Simak 4 Fungsi Manajemen dan Penjelasannya

Manajemen tergolong kata yg sudah sering terdengar dlm kehidupan sehari-hari. Manajemen menjadi faktor penting demi kelangsungan suatu aktivitas insan. Biasanya, istilah administrasi identik dgn organisasi, perusahaan, atau tubuh usaha. Lalu, apa bahu-membahu arti manajemen?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajemen mempunyai dua makna. Yang pertama yaitu penggunaan sumber daya dengan-cara efektif untuk meraih sasaran.

Lalu arti manajemen yg kedua yakni pimpinan yg bertanggung jawab atas jalannya perusahaan & organisasi. Dapat disimpulkan bahwa administrasi yakni sebuah cara atau taktik semoga tujuan mampu tercapai dgn proses yg teratur & terarah.

Manajemen mampu dipakai dlm aktivitas individu maupun golongan. Contoh paling akrab terkait administrasi ialah kegiatan rumah tangga. Misal dlm kehidupan rumah tangga, ada pengelolaan keuangan.

Di dlm pengelolaan tersebut, perlu acuan yg terpola terkait pos-pos keuangannya, berapa uang yg dihasilkan & dikeluarkan, serta tujuan lainnya mirip investasi hingga ongkos sekolah anak.

Selain di lingkup individu, administrasi sering dilakukan oleh
suatu golongan atau perusahaan. Suatu perusahaan yg bangun dgn visi dan
misi tertentu, akan mempunyai tujuan atau sasaran yg ingin diraih. Agar bisa
meraih titik keberhasilan, perlu adanya administrasi dr kalangan tersebut.

4 Fungsi Manajemen

Dalam meraih suatu tujuan dgn administrasi yg terarah,
terdapat beberapa tahapan yg mesti dilakukan. Mulai dr perencanaan hingga evaluasi
mesti diperhatikan dgn seksama supaya administrasi berfungsi dgn baik. Berikut
ini 4 fungsi manajemen yg perlu diketahui biar target tercukupi dgn baik.

  1. Perencanaan (planning)

Perencanaan atau planning yakni langkah sekaligus fungsi administrasi paling pertama dlm proses mencapai target. Perencanaan mesti disusun dengan-cara matang dgn menimbang aneka macam hal.

  Soal Pilihan Perdagangan dan Perdagangan Antardaerah / Antarpulau

Mulai dr sumber yg dimiliki, tujuan yg ingin dicapai, cara meraih tujuan, hingga rencana alternatif sebelum mengambil tindakan.

Tidak cuma itu, penting untuk
mengenali apakah rencana yg dipilih cocok atau tidak. Apabila tak cocok,
maka penyusunan rencana mampu disusun lagi dgn pilihan atau pilihan yg berlainan.

Selain itu, penyusunan rencana yg baik memuat beberapa unsur-unsur pertanyaan 5W+1H berikut ini.

  • What (apa), menerangkan
    ihwal apa tujuan yg akan dicapai supaya langkah-langkah yg diambil sempurna sasaran.
    Tujuan atau sasaran harus diputuskan sedari permulaan biar proses pencapaiannya mampu
    berlangsung optimal.
  • Why (mengapa),
    merincikan ihwal kenapa tujuan perlu dicapai agar menumbuhkan motivasi dan
    dorongan saat melaksanakan kegiatan.
  • Where (di
    mana), aspek ini biasanya berhubungan dgn lokasi sebuah perusahaan yang
    melakukan manajemen berada. Perusahaan yg akan mencapai sasaran memerlukan
    lokasi untuk membuat keputusan dgn baik & strategis.
  • When (kapan), unsur
    when berhubungan dgn kapan pekerjaan akan dimulai & selesai. Unsur
    ini perlu diputuskan supaya usaha untuk mencapai tujuan dapat diatur dengan
    maksimal.
  • Who (siapa),
    unsur ini dimaksudkan untuk menentukan siapa orang yg bertanggung jawab dalam
    melaksanakan pekerjaan demi meraih target atau tujuan. Pekerjaan pula dibebankan
    terhadap orang yg tepat & memiliki keahlian di bidang terkait.
  • How (bagaimana),
    memberikan pentingnya arah suatu pekerjaan akan berjalan. Tidak cuma itu,
    unsur ini pula menjelaskan seni manajemen untuk meraih sasaran.
  1. Pengorganisasian (organizing)

Setelah merencanakan taktik untuk mencapai tujuan, fungsi dr administrasi selanjutnya yaitu pengorganisasian atau organizing. Tahap ini berfungsi untuk membagi-bagi tugas sesuai kesanggupan yg dimiliki dlm sebuah kalangan atau organisasi. Ketahui jenis golongan sosial.

Setiap individu yg berada dalam
kelompok niscaya mempunyai kemampuannya masing-masing. Oleh karena itu, pembagian peran
perlu dikerjakan biar setiap individu mengemban amanah sesuai kapasitasnya.

Misalnya saja dlm suatu organisasi atau perusahaan, tugas seorang direktur, manajer, staf, & anggota niscaya berbeda-beda. Setiap staf yg ada pun mempunyai tugas yg berlawanan lagi sesuai bidang atau lingkupnya masing-masing.

Yang terpenting, setiap individu di dlm golongan mesti bertanggung jawab untuk melaksanakan & menuntaskan peran demi meraih sasaran yg diputuskan.

  1. Pengarahan (actuating)

Apabila tujuan & pembagian tugas
sudah dijalankan, fungsi manajemen selanjutnya ialah pengarahan atau actuating.
Langkah ini dilakukan untuk meminimalkan hambatan yg mungkin terjadi selama proses
meraih tujuan. Actuating dapat dilakukan dgn beberapa cara.

Beberapa cara yg dapat dilaksanakan selama proses ini antara lain dgn membimbing, konsultasi, serta pertolongan motivasi. Individu yg melaksanakan suatu peran perlu tutorial dr orang lain semoga sasaran tercapai. Selain itu, apabila didapatkan suatu masalah atau mungkin penyebab konflik sosial dlm proses pencapaian tujuan, perlu dikerjakan konsultasi untuk mengatasi problem terkait.

Pemberian motivasi pula penting dilakukan supaya setiap individu tetap semangat dlm menyalurkan kinerjanya untuk mencapai tujuan. Saat memberi motivasi, perlu diperhatikan pula jenis komunikasi dlm organisasi yg berhubungan mengikuti iklim organisasi semoga pesan tersampaikan dgn sempurna.

  1. Evaluasi (Controlling)

Fungsi administrasi yg terakhir ialah penilaian atau controlling. Tahap terakhir ini penting dilaksanakan untuk menganggap hasil kerja selama proses mencapai tujuan atau sasaran.

Evaluasi berguna bagi masa depan
sebab berfungsi untuk mengetahui apa yg kurang & perlu diperbaiki selama pencapaian
sasaran sebelumnya. Dengan mengevaluasi kinerja individu atau golongan, maka
dapat diputuskan apakah perlu pergeseran seni manajemen atau tak untuk pekerjaan
berikutnya.

  Opsi : Pengertian-Karakteristik dan Jenis

Selain penilaian, pengawasan juga
termasuk tahap yg penting dlm suatu proses administrasi. Langkah ini digunakan
untuk mencegah hal-hal yg tak dikehendaki, seperti terjadinya penyimpangan
dari anggota kalangan selama proses mencapai tujuan.