Sustainabilitas telah menjadi info penting dlm pembangunan ekonomi dunia khususnya dlm beberapa decade terakhir. Masyarakat dunia mulai menyadari bahwa eksploitasi sumber daya alam mampu menjadikan degradasi lingkungan. Semakin meningkatnya masalah lingkungan baik itu di Negara majua maupun Negara berkembang.
Gagasan pembangunan yg berkesinambungan & berwawasan lingkungan dlm beberapa hal, eksploitasi sumber daya namun pula dapat menimbulkan menurunya kualitas lingkungan. Oleh alasannya itu, pembangunan ekonomi mesti mengarah ke pembangunan yg berwawasan lingkungan atau pembangunan yg berkesinambungan.
Dalam rancangan dasar pembangunan yg berwawasan lingkungan ada dua faktor penting yg menjadi perhatian, yaitu lingkungan & pembangunan. Oleh alasannya adalah itu, pembangunan berwawasan lingkungan memiliki arti pembangunan yg baik dr titik pandang ekologi atau lingkungan (ecologically sound development). Berwawasan lingkungan memiliki arti adanya keharmonisan dlm hubungan insan & alam atau yg lebih spesifik lagi antara penduduk & lingkungan fisiknya.
Baca Juga :
Wisata Masyarakat di Danau Terdekat
Wisata Masyarakat di Danau Terdekat
Pada sisi lain, pembangunan merupakan proses perubahan yg terus menerus yg ditandai antara lain lewat kegiatan pertumbuhan ekonomi, industrialisasi selaku modal untuk menyanggupi kemakmuran materi. Kedua faktor itu mesti berlangsung dengan-cara serasi & terpadu, & memperoleh perhatian yg sama dlm budi pembangunan.
Jika menurut historis, konsep PBL timbul pertama kali selaku upaya untuk menangani bahasa polusi pada tamat tahun 60-an & awal tahun 70-an yg merupakan kekhwatiran bangsa barat balasan imbas negatif dr kemajuan industry yg pesat. Namun demikian, cepat atau lambat dilema yg sama akan merembes pula ke negara berkembang balasan dr proses industrialisasi, & hadirnya pertemuan Stockholm pada tahun 1972.