Secara lazim, yg dimaksud dgn gangguan emosi & sikap adalah ketidakmampuan yg ditunjukan dengan respons emosional atau sikap yg berbeda dr usia sebayanya, budaya atau norma sosial.
Ketidakmampuan tersebut akan mensugesti prestasi sekolah yaitu prestasi akademik, interaksi sosial & ketrampilan pribadinya. Ketidakmampuan ini sifatnya menetap & akan lebih terlihat jikalau sang anak berada dlm suasana yg dinikmati menegangkan olehnya.
Berdasarkan penelitian yg dilakukan di Amerika Serikat (dalam Masykouri, 2005: 12.7) sekitar 5-10% anak usia sekolah membuktikan sikap bergairah. Secara lazim, anak pria lebih banyak memperlihatkan sikap agresif, dibandingkan anak wanita. Menurut penelitian, perbandingannya 5 berbanding 1, artinya jumlah anak laki-laki yg melaksanakan sikap agresif kira-kira 5 kali lebih banyak dibandingkan anak perempuan.
Untuk membahas permasalahan perilaku berangasan yang sudah dibahas dipostingan sebelumnya, penulis menggunakan Teori Pembentukan Tingkah laris sebagaimana disampaikan oleh Eniarti, Budi Pratiti, Cecep Sugeng K Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Mereka menyebutkan bahwa sikap anak dapat dibentuk lewat pengalaman maupun pengamatan. Teori ini mengemukakan tiga proposisi tentang pembentukan sikap yaitu:
Pola asuh anak dlm keluarga sangat besar lengan berkuasa dlm segala aspek perkembangan anak termasuk dlm beberapa kecerdasan anak, beberapa contoh sederhana kecakapan intrapersonal yg dapat dipakai untuk mengukur kesiapan anak memasuki sekolah dasar menurut Tembong (2006):
Prestasi berguru yakni hasil yg dicapai oleh seseorang sehabis ia melaksanakan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Di dlm webster’s New Internasional Dictionary mengungkapkan ihwal prestasi yaitu:
“Achievement test a standardised test for measuring the skill or knowledge by person in one more lines of work a study” (Webster’s New Internasional Dictionary, 1951 : 20)
Prestasi mencar ilmu yg dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara aneka macam aspek yg mempengaruhinya baik dr dlm diri (aspek internal) maupun dr luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-aspek yg menghipnotis prestasi belajar penting sekali artinya dlm rangka menolong murid dlm mencapai prestasi belajar yg sebaik mungkin.
Dalam membahas macam-macam motivasi mencar ilmu, disini saya cuma akan dibahas dr dua macam sudut pandang, yakni motivasi yg berasal dr dlm eksklusif seseorang yg lazimdisebut ”motivasi intrinsik” & motivasi yg berasal dr luar diri seseorang yg biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”.
Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi intrinsik yaitu motif-motif yg menjadi aktif atau berfungsinya tak memerlukan rangsangan dr luar
Sikap berempati ialah sikap yg ditunjukkan untuk memahami apa yg dinikmati atau, lebih tepat, untuk mengerti apa yg Anda akan merasa mirip bila Anda berada dlm suasana itu. Ini yaitu perluasan dr desain diri, tetapi jauh lebih kompleks. Hal ini membutuhkan suatu kesadaran bahwa orang lain menganggap diri mereka dgn cara yg baik menyerupai dgn & berlawanan dr cara yg Anda lakukan, & bahwa mereka pula memiliki emosi mereka persekutukan dgn anggapan-asumsi & gambar.
Tidak seperti kecerdasan & pesona fisik, yg sangat tergantung pada genetika, tenggang rasa yaitu keterampilan yg belum dewasa belajar. Nilainya ialah multifold. Anak-anak yg empatik cenderung untuk berbuat lebih baik di sekolah, dlm situasi sosial, & dlm karier mereka cukup umur.
Perkembangan Fisik Anak Usia DiniSebagai seorang anak akil balig cukup akal, orang tua menantikan tonggak penting seperti mencar ilmu bagaimana untuk berguling & merangkak. Masing-masing merupakan potongan dr proses kemajuan fisik. Proses pematangan terjadi dengan-cara teratur, adalah kesanggupan kemampuan tertentu & biasanya terjadi sebelum meraih tonggak lainnya.
Sebagai contoh, pada umumnya bayi mencar ilmu merangkak sebelum mereka mencar ilmu berlangsung. Namun, pula penting untuk menyadari bahwa tingkat di mana tonggak ini diraih dapat bervariasi. Beberapa anak belajar berjalan lebih singkat dr sobat sebaya mereka yg sama-usia, sementara yg lain mungkin dibutuhkan waktu sedikit lebih lama.
Menurut Mc. Donald, yg dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi yaitu pergeseran energi dlm diri seseorang yg ditandai dgn timbulnya perasaan & reaksi untuk meraih tujuan. Dengan pemahaman ini, dapat dikatakan bahwa motivasi yaitu sesuatu yg kompleks.
Motivasi akan mengakibatkan terjadinya sebuah pergantian energi yg ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dgn masalah tanda-tanda kejiwaan, perasaan & pula emosi, untuk lalu bertindak atau melaksanakan sesuatu.