Hampir seluruh pakar politik, memberikan balasan mengenai Negara masing-masing untuk hidup hening serta menunjukkan semangat terhadap berbagai inisiatif dgn menawarkan aksi hening selaku belahan dr sebuah pergerakan. Dalam hal ini, ratusan perwakilan lintas agama di Majelis Agama Dunia ke-10 yg diprakarsai inisiatif Religion for Peace, di Lindau.
Disampaikan biar setiap intelektual memiliki peran terhadap agama dlm kehidupan sehari-hari mereka, alasannya dlm hal ini iman yg religius akan memberikan pengaruh kepada individu & seluruh kekuatan & makna dr hadirnya sebuah agama dlm kehidupan sehari-hari mereka.
Untuk itu, dgn aneka macam kepentingan yg hadir menunjukkan ruang kepada suatu perubahan intelektual bagi mereka untuk agama lebih dr tujuan politik. Dengan demikian, banyak sekali pandangan tentang hal ini diartikan sebagai makna yg amat sederhana dlm memperlihatkan ruang terhadap kaum intelektual untuk tak disalahgunakan selaku kepingan dr identitas mereka.
Apalagi dikala ini, aneka macam pandangan politik yg turut serta dlm banyak sekali ungkapan dibuat tentang banyak sekali tujuan mengenai ragam penduduk . Steinmeier pula menyebutkan bahwa hingga hari ini, di banyak kawasan di dunia, kita menyaksikan bagaimana sentimen & kepercayaan agama dapat berubah menjadi kekerasan terhadap orang-orang dr agama lain, baik di Myanmar, Nigeria, Mali, di Timur Tengah, Indonesia, atau di Pakistan: “Kita mengalami berkali-kali bagaimana agama – utamanya melalui dampak pemimpin yg sinis & tak bermoral – mampu menjadi kekuatan yg mengerikan, tanpa ampun”.
Religions for Peace berjalan pada tahun 1970 di Kyoto, Jepang. Lewat konferensi tersebut, majelis ini makin meningkat menjadi koalisi multi-agama terbesar & paling representatif di dunia. Selain digelar berbagai dialog, acara spiritual bareng pula dikerjakan di sekitar instalasi Ring for Peace, simbol Majelis Dunia ke-10. Ring for Peace yakni cincin kayu setinggi 7,5 meter dlm bentuk strip Moebius yg dibangun di Taman Luitpold. Cincin raksasa ini yang dibuat dr kayu dr banyak sekali wilayah dunia.