Teori Pertukaran Sosial Menurut George C Homans, Contohnya

Pengertian Sosiologi Menurut Auguste Comte: Hukum Tiga Tahap

Dalam goresan pena yg ditulis oleh Shokhibul Mighfar dgn judul SOCIAL EXCHANGE THEORY: 
Telaah Konsep George C. Homans Tentang Teori Pertukaran Sosial. Homans dlm bukunya 
“Elementary Forms of Social Behavior, 1974 mengeluarkan beberapa proposisi & salah satunya berbunyi: 
“Semua langkah-langkah tertentu memperoleh imbalan, kian condong orang tersebut menampilkan tertentu tadi.” 
Lebih lanjut kita bisa mengetahui Teori Perilaku Sosial selaku korelasi pertukaran pertukaran dgn orang lain alasannya daripadanya kita memperoleh imbalan. 
Makara kita mampu menyimpulkan bahwa relasi pertukaran dgn orang lain akan menciptakan sesuatu bagi kita. 
Dalam materi IPA terpadu atau biologi, bisa dinamakan simbiosis mutualisme. Sebagai insan yg menggantungkan hidupnya dgn uang biar mampu bertahan hidup. 
Teori Pertukaran Sosial hadir untuk menjawabnya, manusia dengan-cara alamiah ingin menerima sebuah imbalan (reward) & laba (profit). 
Namun untuk menerima kedua hal tersebut, perlu adanya effort yg mesti dilakukan terlebih dulu.
Bisa kita simpulkan dengan-cara sederhana bahwa, kalau ingin menerima sesuatu perlu adanya usaha yg kita kerjakan biar tujuan yg dicapai mampu terpenuhi. 
Dewasa ini, dgn pergeseran pola hidup yg bertransformasi signifikan akibat pandemi covid-19.
Tentu dlm pertukaran sosial terjadi pula sebuah transformasi tersebut. Apa saja itu, yuk kita lihat misalnya sebagai berikut.
Contoh Pertukaran Sosial pada Masa Pandemi
Ada beberapa contoh yg coba akan diterangkan dimana terjadi di dlm kehidupan sehari hari penduduk di masa Pandemi Covid-19, yakni :
1. Panic Buying Pada Awal-Awal Pandemi Covid-19
Pada permulaan pandemi covid-19, kita sungguh mencicipi imbas yg terjadi. Virus menyebar, terjadinya karantina, semua kegiatan dibatasi.
Bahkan penduduk diarahkan untuk tetap beraktivitas di rumah saja. Dengan ketetapan tersebut yg dibentuk oleh masing-masing pemerintah negara.
Membuat penduduk melaksanakan stock bahan-materi pokok supaya dapat bertahan hidup. Dengan insiden ini, banyak masyarakat di dunia.
Membeli seluruh kebutuhan primer & barang-barang yg menunjang kekebalan imun badan. Realitas ini diberi nama panic buying, dimana masyarakat berbondong-bondong.
Untuk membelinya sehingga terjadi kelangkaan barang tersebut. 
Di Indonesia sendiri, terjadi kelangkaan suatu barang yaitu susu beruang atau bear merk. Susu ini viral pada permulaan pandemi selaku penyelesaian untuk meningkatkan imunitas tubuh. 
Hingga panic buying terjadi, masyarakat berbondong-bondong mencarinya, & terjadilah kelangkaan. 
Bagi sebagian penjualyg masih mempunyai stok susu tersebut, pasti meninggikan harganya alasannya kelangkaan tersebut. 
Disinilah letak pertukaran sosialnya, dimana masyarakat sungguh membutuhkannya tetapi mesti berjuang karena terjadi kelangkaan barang.
Ketika sudah dinaikan harganya dr normal pasaran, mau tidak mau masyarakat mesti mengeluarkan effort lebih untuk menerima susu tersebut. 
Atau Bahasa sederhananya, penduduk harus keluar uang lebih supaya menerima susu beruang tersebut.    
2. Transaksi Jual Beli menggunakan duit digital atau Cashless
Jika pergi ke kawasan lazim baik itu mall, restoran, café, Bis Kota, hingga tempat wisata. Dapat kita jumpai sistem pembayarannya tak lagi menggunakan uang kertas.
Tapi dgn menggunakan duit digital atau dgn menggunakan kartu debit. Hal ini selaku bentuk pola hidup baru (new normal) untuk menyingkir dari kontak langsung.
Agar terhindar dr virus covid-19. Hal ini pula selaras untuk mensukseskan masa industri 4.0, dimana teknologi sangat memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. 
Segala data mampu diakses dgn sinyal internet & gawai yg kita miliki. Data rekening & uang yg kita miliki pula mampu diakses dgn internet.
Hal ini mempermudah manusia untuk bertransaksi. Pertukaran sosial antar individu maupun kalangan tetap terjadi, tetapi medianya saja yg berlawanan.
3. Dahulunya Seminar sekarang Menjadi Webinar
Sebelum pandemi covid-19, banyak program-program yg dilaksanakan dengan-cara pribadi dlm sebuah ballroom atau auditorium. 
Acara tersebut bisa sebuah konser, talk show, sampai program seminar yg menghadirkan para bintang tamu (guest star) yg berkompeten di bidangnya. 
Adanya acara acara yg gue sebutkan, merupakan bentuk implementasi dr pertukaran sosial sebab terjadi sebuah interaksi dimana mereka yg membayar untuk mengikuti pelatihan.
Mendapatkan suatu pertukaran mirip ilmu baru, link gres, sertifikat, kemudahan, hingga konsumsi dlm beberapa hari kegiatan acara tersebut. 
Namun sehabis terjadinya pandemi covid-19, semua kegiatan insan hampir terbatasi ruang geraknya. Namun hal tersebut tak menyulutkan semangat manusia.
Sebagai makhluk hidup yg ditempa oleh pergantian, insan dlm hal ini penduduk dengan-cara lebih luas ditempa untuk dapat beradaptasi dgn hal gres. 
Dengan kecanggihan teknologi & internet, kreativitas insan risikonya terbentuk dgn membuat acara berbasis daring atau webinar. 
Merupakan gabungan dr dua kata yakni web & pelatihan. Web diartikan sebagai jaringan internet sedangkan pelatihan ialah sebuah kegiatan pertemuan terjadwal sesuai tugasnya. 
Dapat kita simpulkan bahwa webinar yaitu kegiatan pelatihan yg bersifat online atau daring (dalam jaringan). 
Masyarakat yg berprofesi sebagai CEO, karyawan kantor, pelajar, sampai mahasiswa tetap bisa melaksanakan kegiatannya. Pertukaran sosial tetap terjadi, walaupun dgn media yg berlainan. 
Nah itulah klarifikasi mengenai topik pembahasan perihal Teori Pertukaran Sosial Menurut George C Homans, Contohnya.
Penulis Artikel : 
Mahasiswa Jurusan Sosiologi Universitas Negeri Padang (UNP), Novran 
Sumber Referensi :
Mighfar, S. (2015). SOCIAL EXCHANGE THEORY : Telaah Konsep George C. Homans Tentang Teori Pertukaran Sosial. LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran Dan Kebudayaan, 9(2), 259–282. https://doi.org/10.35316/lisanalhal.v9i2.98
Sapari, Y. (2018). Komunikasi dlm Perspektif Teori Pertukaran. Jurnal Signal, 6(1), 98–115.
  Ada 5 Teori Penyimpangan Sosial Menurut Para Ahli (Tokoh Sosiologi)