Teori-Teori Dengan Pendekatan Keagamaan

Teori Robertson Smith perihal upacara bersaji, menggambarkan teori perihal asas-asas religi dgn melaksanakan pendekatan yg berlainan dr pendekatan-pendekatan lain alasannya adalah teori ini tak berangkat dr analisis pada sistem kepercayaan atau dogma dr religi, namun berangkat dr upacara ritualnya. Menurut Smith (Koentjaraningrat, 1985), ada tiga pemikiran penting yg mampu memperbesar pengetahuan tentang azas-azas dr religi agama.
Selain adanya metode keyakinan & iktikad, maka ada metode ritual yg ialah perwujudan dr religi & agama. Ritual ini membutuhkan studi & evaluasi khusus. Yang menarik, dr hal ini bahwa dlm banyak agama walaupun latar belakang, keyakinan serta doktrinya berganti-ubah, kemudan religi atau agama yg lazimnya dilaksanakan oleh pemeluk agama memiliki fungsi sosial yakni untuk mengintensifkan solidaritas sosial.
Baca Juga :
Indonesia : Tatkala Agama Kehilangan Akal Sehat 
Para pemeluk agama ini memang menjalankan kewajiban mereka untuk melakukan upacara itu dgn sungguh-sungguh, namun tidak sedikit yg melakukannya. Sehingga, motivasi yg dilakukan hanya kewajiban sosial saja. Oleh hasilnya, pada beberapa suku bangsa di Arab, upacara digambarkan sebagai sukacita. 
Teori Frazer dlm (Koentjaraningrat,1981), yaitu teori batas logika menyatakan bahwa insan memecahkan banyak sekali dilema hidupnya dgn menggunakan akan & sistem pengetahuannya hanya saja logika & metode pengetahuan itu ada batasnya. Makin banyak kebudayaan insan, maka semakin luas batas nalar itu. Tetapi, di dlm banyaknya kebudayaan, batas nalar insan itu masih sungguh sempit.
  Ideologi Negara : Pembahasan Kebijakan RUUI HIP