Ferdinand Tonnies ialah seorang sosiolog Jerman yg berperan dlm pembangunan institusi, & ikut melatarbelakangi berdirinya German Sosiological Association pada tahuan 1909. Dalam karyanya mengenai Gemeinschaft und Gesellschaft yg dipublikaskan pada tahun 1887, dlm hal ini berlawanan dgn para ahlinya mengenai pendapat tentang tipologi penduduk .
Suatu komunitas menurutnya akan ditandai dgn ikatan social yg bersifat berbeda & dekat memiliki karakteristik & menjadi impersonal, termediasi & bersifat sekunder di dlm kehidupan masyarakat terbaru. Keunikan pendekatan Tonnies mampu dilihat dr perilaku kritisnya terhadap penduduk modern, terutama lenyapnya kehidupan tipe komunitas atau golongan (gemeinschaft).
Tonnies melihat bahwa masyarakat tipe tersebut mempunyai ciri pedesaan, dimana ada beberapa factor yg mempengaruhinya. Sedangkan ciri gesellschaft mempunyai ciri perkotaan, dimana factor rasionalitas, keutamaan, pembagian kerja, pertukaran ekonomi & keleluasaan individu sudah menjadi tuntutan bareng warga masyarakat gesellschaft.
Baca Juga :
Pemikiran-Pemikiran Mengenai Sosiologi Pedesaan
Bagaimana Sistem Pertanian Masyarakat Pedesaan
Pemikiran-Pemikiran Mengenai Sosiologi Pedesaan
Bagaimana Sistem Pertanian Masyarakat Pedesaan
Jika untuk memahaminya, maka kehidupan Desa dilandasi folkways & mores, dimana mereka hidup dgn asumsi & hati, berbeda dgn kota yg berlandanskan dgn iman agama. Dari hal tersbeut tiplogi sebuah penduduk akan berlawanan dgn konsep & landasannya mengenai interaksi. Kontrol gesellschaft perindividu, sedangkan menyangkut kehidupan yg lebih luas, yanitu berbangsa & bernegara.
Kehidupan social ditandai dgn gesellschaft dimana cosmopolitan pertimbangan lazim menjadi sungguh berperan di dalamnya & semua itu berhubungan dgn kesadaran insan. Disini control social dikerjakan oleh penduduk itu sendiri khususnya mahasiswa & pelajar. Sementara, gemeinschaft adalah selaku situasi yg berorientasi pada nilai-nilai, sangat aspiratif, memiliki tugas, & kerap kali merupakan kebiasaan yg mendominasi social.