√ Cerpen Bertema Sosial

Cerpen yg bernuansa sosial & mengandung tema religi

.“La, pake jilbabmu jikalau ingin keluar, sayang.” Ucapan Ibu yg samar terdengar dr dlm rumah. “Nanti aja, Bu. Kapan-kapan.” Melanjutkan langkahku menuju kendaraan beroda empat xenia berwarna silver. Menyalakan mesin, & melaju dgn tepat.

maaf bila jawaban salah

Cerpen bernuansa sosial budaya

misalnya cerpen yg berjudul harga sebuah kejujuran

Buatlah cerpen bertema sosial

Bapak Tua Pedagang Buah

Setiap pagi hari, Dimana setiap orang sibuk dgn segala aktivitasnya masing – masing, Ada yg akan berangkat menuju kawasan pekerjaannya ada yg akan berangkat ke sekolah atau kekampus untuk kuliah & ada pula yg telah siap melakukan pekerjaan di kantor masing – masing.

Ditengah – tengah aktivitas itu semua ada seorang Bapak renta penjualbuah bernama Pak Sarno yg setiap pagi hari senantiasa tampakdengan penuh semangat & tak kenal lelah memanggul bakul buahnya untuk di tawarkan ke setiap orang yg melewatinya.

Kalau dilihat dr fisiknya pak Sarno itu sudah tak sempurna bila sedang berlangsung kaki, Tetapi alasannya adalah keharusan untuk mencari nafkah ia kerjakan itu semua dgn penuh semangat & pantang menyerah.

Suatu pagi seorang anak muda bernama Andi melihat pak Sarno sedang duduk untuk melepas lelahnya di gang pepaya, Depok. Sambil duduk pak Sarno minum & mengeluarkan plastik kresek yg sudah berisi masakan untuk sarapan. Dengan badan masih berkeringat pak Sarno mulai makan di daerah itu & buah dagangannya tetap berada di sampingnya, Saat Andi melalui pak Sarno menegur dgn sungguh ramah & berkata “ mari sarapan dek “ Andi pun membalas dgn senyum yg ramah & tutur kata yg sungguh sopam “mari pak silahkan “.

  Terciptanya Integrasi Sosial Di Dalam Masyarakat Dapat Di Lihat Dari​

Hampir saban hari pak Sarno selalu istirahat di gang pepaya tersebut untuk melepas letih & sarapan, Karena memang rumah pak Sarno berada di belakang stasiun UI.

Suatu saat pak Sarno terlihat sedang  berada di pinggiran jalan Margonda bangun dgn memegang bambu yg digunakan untuk mengangkat bakul buahnya. Kelihatan pak Sarno ingin menyeberang jalan untuk menjual buah – buah dangannya kembali, Andi yg tadinya umummelalui gang itu menyaksikan pak Sarno bangun sambil melihat orang lewat dgn wajah memang ingin meminta pemberian. Dengan ramah Andi memperlihatkan “ mau menyeberang pak “ & pak Sarno pun menjawab “ iya dek “  maka dgn penuh ketulusan Andi membantu pak Sarno untuk menyeberang dgn memanggul bakul buah punya pak Sarno ke seberang jalan karena memang langkah pak Sarno berjalan sudah pincang & tak memakai alas kaki.

Beberapa hari lalu Andi mendapatkan pak Sarno menunggu di pinggir jalan Margonda itu untuk menyeberang & dgn ramah,nrimo Andi membantu pak Sarno untuk menyebarang.

Kejadian mirip itu sering di kerjakan oleh Andi Kalau menyaksikan pak Sarno, Suatu tatkala Andi pernah mengajukan pertanyaan ke pak Sarno wacana keluarganya & ternyata pak Sarno di rumah masih memiliki 3 orang anak yg masih beranjak remaja & butuh banyak biaya untuk bersekolah & pula untuk memadai keperluan sehari – hari sedangkan istri pak Sarno cuma bekerja sebagai penyapu jalan.

Dari dongeng di atas mampu kita lihat bahwa masih  sungguh banyak masyarakat yg hidup di bawah garis kemiskinan & tak mempunyai fisik yg baik untuk mencari nafkah untuk terus hidup.

Mungkin masih banyak pula di luar sana yang  nasibnya tak lebih baik dr pak Sarno.

  Manusia Memiliki Dua Peran Yaitu Sebagai Makhluk Individu Dan Makhluk Sosial Manusia Disebut Sosial Karena​

Marilah kita selalu menyucap syukur untuk apa yg kita punya sekarang alasannya banyak orang – orang diluar sana yg memiliki nasib tak seperti kita.

cerpen tema sosial sosial

Sore itu Lila sedang mengolah makanan untuk keluarga. Sebagai putri tunggal dr tiga bersaudara Lila mengambil alih peran ibunya. Setiap pagi & sore Lila menggantikan ibunya untuk mengolah makanan. Lila memang diketahui sebagai sosok putri yg bagus. Tidak cuma dimata keluarganya, namun dimata penduduk . Lila sungguh peduli terhadap adik & kakaknya, perhatian pada ibunya & senantiasa mendo’akan bapaknya yg sebulan lalu sudah pulang ke rahmatullah.

Selain mengambil alih tugas ibunya sebagai ibu rumah tangga, Lila pula mau mengurusi keperluan adiknya yg masih berusia 8 tahun. Lila menyucikan baju adiknya, menemaninya mencar ilmu & tak jarang duit yg ia tabung rela diberikan untuk adiknya. Kakak Lila yg melakukan pekerjaan selaku karyawan diperusahaan swasta dgn honor bulanan yg masih kecil memang tak bisa membantu ekonomi keluarga. Lila rela meninggalkan masa-kurun remajanya demi kemakmuran keluarganya, terutama adiknya yg baru berusia 8 tahun.

Selesai memasak, Lila dipanggil oleh ibunya. Lil..! Ya bu, ada apa? Sudah final masaknya? Sudah bu, ibu perlu apa? Nggak ada Lil, coba kau kesini ibu mau ngomong sama kau. Ada apa bu? Lil, ananda memang sangat dibutuhkan adik ananda alasannya ibu memang telah tua. Kamu banyak menghabiskan waktumu untuk mengurusi adik kau. Lil, ibu tau kau kini menjadi acuan keluarga khususnya adik kau. Tapi, ibu tak mau ananda mengorbankan kurun depan kau demi adik kau. Saya nggak mengorbankan periode depan gue demi adik bu. Saya hanya menunggu waktu yg tepat. Bagaimana mungkin saya mau melanjutkan pendidikan kini & meninggalkan adik sementara ia masih sangat memerlukan saya. Tenang bu, ibu tak usah mencemaskan aku. Baiklah, ibu cuma mengingatkan alasannya ibu tak mau ananda kehilangan cita-cita kau.

  Peran Budaya Masyarakat Terhadap Pembangunan Manusia

Read more: http://www.teksdrama.com/2012/09/contoh-cerpen-sosial-pendidikan.html#ixzz49OGnbPiG

Contoh cerpen yg bertema sosial

bendera, pahlawan, cinta, waktu