dialog interaksi sosial tentang lingkungan
Rani : Hei, sedang apa kalian? (seraya bergegas mendekati Roni & Udin)
Susi : (mengikuti Rani)
Udin : Eh…, Rani, Susi.Kalian mau ikut makan bersama kami di sini? Enak loh suasananya, makan di pinggiran sungai kecil memang menyenangkan.
Roni : Iya nih, masakan kami jadi terasa lebih lezat jikalau di santap dgn suasana yg berlawanan. Kalian mau bergabung?
Rani: Bukan itu yg sedang ingin saya tanyakan. Kalian kenapa kok dgn santainya mencampakkan sampah sisa masakan kalian di sungai ini? Kalian sadar dgn apa yg kalian lakukan?
Susi : Iya, kalian sadar tidak? yg kalian kerjakan ini mampu merusak lingkungan & mampu menimbulkan tragedi yg besar?
Roni : Oh… barusan ya? Hmm ya kami membuang sampahkertas nasi & kemasan snack kami di sungai ini. Memangnya kenapa? Apa ada yg salah?
Susi : Ya tentu saja salah, sungai bukanlah tempat untuk membuang sampah. Bukannya sudah ada tong pembuangan sampah ya? Kenapa ananda tak membuangnya di situ?
Udin: Hmmm bagaimana ya Sus? Kami tahu kalau mencampakkan samapah di sini itu dihentikan. Tapi bukannya hal tersebut biasa dilakukan oleh banyak orang ya? Kaprikornus kami tak sepenuhnya salah kan?
Susi : Ya pastinya tindakan kalian itu salah. Saat ini sungai sangat higienis & jernih, tapi lama-kelamaan jika dikotori dgn sampah terus menerus kan kesannya kotor.
Roni : Hei, ayolah… kami hanya mencampakkan sedikit sampah dr sisa masakan kami. Selain itu kami pula bukan satu-satunya orang yg mencampakkan sampah di sungai. Jangan terlalu menyalahkan kami begiti dong!
Udin : Benar itu, kau lihat tong sampah itu!jauh dr kawasan kami makan. Sangat tak praktis kalau kami mesti berlangsung jauh hanya untuk mencampakkan sampah.
Rani : Din, Ron, tetap saja tindakan kalian tak bisa dibenarkan. Walaupun bukan kalian satu-satunya yg mencampakkan sampah di sungai. Setidaknya mulai dr diri sendiri, buanglah sampah pada tempatnya. Jangan di sungai!
Susi : Benar itu, kalaupun kawasan sampahnya jauh. Bawa dulu lah sampah bekas kuliner kalian. Lihatlah kami,kami masih memegan sampah sisa makanan kami ini di tangan. Kami bersabar untuk tidakmembuang sampah ini asal pilih. Kami akan membuangnya di kawasan sampah itu.
Roni & Udin : (garuk-garuk kepala termangu berpikir sambil mendengarkan Susi & Rani mengatakan)
Rani : Kalian tahu tak akibat dr perbuatan kalian ini?
Roni & Udin : (menggeleng)
Susi : Perbuatan kalian ini dapat menimbulkan petaka besar yaitu banjir & halyang telah tentu ialah kalian telah menghancurkan lingkungan dgn melakukan hal tersebut.
Roni : Yang benar Sus? Sampai sejauh itu kah?
Susi : ya terang, jika sampah yg kalian buang tadi menyumbat fatwa sungai sehingga alirannya akan terusik ya tentu saja air tersebut akan meluap & membanjiri kita. Terlebih lagi saat ini sedang musim hujan kan? Sangat berpeluang untuk terjadi banjir. Kamu sudah sadar?
Rani : Benar itu. Bayangkan bila ada 10 orang saja mirip kalian yg mebuang sampah disungai dgn asumsi satu orang membuang sampahnya 1kg/hari. Maka ada10 kg sampah yg dibuang di sungai setiap harinya. Kalian mampu bayangkan itu?
Roni :maafkan kami sus, ran. Kami tak akan mencampakkan sampah di sungai lagi. Mulai kini kami akan membuangnya di daerah sampah yg sudah ditawarkan. Iya kan Din?
Udin : Iya, percayalah. Kami akan mengubah kebiasaan jelek kami.
Susi : Baiklah,saya percaya. Mulai kini jangan buang sampah asal-asalan lagi ya!
Rani : Mari sama-sama kita jaga lingkungan sehat kita & jangan mencampakkan sampah sembarangan!
naskah obrolan interaksi sosial
Penjelasan:
kancil =nyet nyet saya nyuwun rotine sitik
monyet=opo acil gue isekmangan kok diusik
Dialog interaksi sosial ihwal agama
misalnya yaitu
ceramah maulid nabi di mushola atau di masjid
Contoh obrolan interaksi sosial wacana artifisial
Seorang siswa memalsukan tampilan artis populer seperti, rambut gondrong, memakai anting, & kalung dengan-cara berlebihan
Dialog interaksi sosial tentang pelajaran sekolah
A:kayak mana caranya?
B:kayak gini lho
ket.=sorry kalo salah
supaya bermanfaat