close

3 Penyebab Perang Badar Dan Dampaknya

Salah satu perang besar yg dilakukan pada masa Nabi Muhammad SAW yakni Perang Badar. Perang Badar ini terjadi di Bulan Ramadhan & merupakan pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Pada artikel ini akan dibahas perihal penyebab Perang Badar & dampaknya. Baca pula sejarah Peristiwa Karbala, sejarah Perang Ain Jalut, & sejarah Perang Enam Hari.

Perang Badar terjadi pada hari Jumat, 17 Ramadhan 2 Hijiriyah atau 13 Maret 624 Masehi. Pada Perang Badar, kaum Muslim yg berjumlah sebanyak 313 orang berperang menghadapi pasukan Quraisy dr Mekkah yg berjumlah 1.000 orang. Setelah berperang sekitar dua jam, pasukan Muslim pun menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy yg lalu mundur dlm kekacauan.

Sebelum peperangan ini terjadi, kaum Muslim & masyarakatMekah memang sudah terlibat dlm berulang kali pertentangan bersenjata skala kecil antara tamat 623 hingga awal 624. Konflik-pertentangan bersenjata ini pun kian menjadi. Namun, Perang Badar yaitu perang skala besar pertama yg terjadi antara dua kubu tersebut.

Penyebab Perang Badar

Perang Badar dipicu oleh beberapa alasannya adalah, yakni selaku berikut:

  1. Pengusiran & perampasan harta benda kaum Muslim

Semenjak Nabi Muhammad SAW gencar berdakwah, kaum musyrik Mekkah mulai menabuh genderang perang terhadap Muslim. Mereka menghalalkan darah & merebut paksa harta benda kaum muhajirin. Selain itu, hilangnya perlindungan dr Abu Thalib pula turut meningkatkan kekerasan kepada kaum muslim di Mekkah. Saat paman Nabi Muhammad SAW masih hidup, yakni Abu Thalib, maka Rasulullah pun dilindungi oleh pamannya. Saat pamannya meninggal dunia sekitar tahun 619, maka kepemimpinan Bani Hasyim diteruskan pada Amr bin Hisyam atau Abu Jahal. Abu Jahal yakni musuh Muhammad & sangat tidak suka Islam.

Penindasan kepada kaum muslim oleh kaum kafir Quraisy pun semakin meningkat. Kaum muslim pun menentukan hijrah ke Madinah atas keridhoan Allah Swt pada tahun 622. Mereka meninggalkan harta bendanya untuk hijrah, sehingga harta benda tersebut menjadi target perampasan kaum kafir Quraisy. Baca pula sejarah berdirinya agama Islam, sejarah berdirinya Al Washliyah, & sejarah Peristiwa Isra Miraj.

2. Penindasan umat Islam bahkan setelah berhijrah ke Madinah

Meskipun sudah hijrah ke Madinah, namun kaum kafir Quraisy tetap menekan kaum Muslim hingga ke Madinag. Kaum kafir Quraisy melaksanakan teror dgn menyerang & menguasai harta benda kaum Muslim. Mereka khawatir apabila banyak hasil jual beli yg akan berpindah pada kaum Muslim.

3. Ghazawat

Setelah kaum Muslim hijrah, ketegangan antara kelompok masyrakat di Madinah & Mekkah kian menjadi-jadi. Pertikaian terjadi pada tahun 623 saat kaum Muslim mengawali beberapa serangan (disebut ghazawat dlm bahasa Arab) pada rombongan dagang kaum Quraisy Mekkah. Madinah berada diantara rute utama perdagangan Mekkah. Kebanyakan kaum Muslim pula berasal dr kaum Quraisy juga. Mereka percaya akan haknya mengambil harta para pedang Quraisy Mekkah tersebut.

Kaum kafir Quraisy sebelumnya telah menjarah harta & rumah kaum Muslim yg ditinggalkan di Mekkah (lantaran hijrah). Kaum Quraisy yg memeluk agama Islam pun menerima akhir yakni dikeluarkan dr sukunya.  Hal tersebut merupakan penghinaan yg amat serius dlm kebudayaan Arab yg sungguh menjunjung tinggi kehormatan. Sementara itu, kaum kafir Quraisy Mekkah mempunyai pandangan lain kepada hal tersebut. Mereka memandang kaum Muslim selaku penjahat & bahaya kepada lingkungan & kewibawaan mereka.

Aksi ghazawat makin sering terjadi pada akhir tahun 623 & awal tahun 624. Nabi Muhammad SAW pun memimpin sendiri 200 orang kaum Muslim melakukan serangan yg gagal kepada rombongan besar kafilah Mekkah pada bulan September 623. Kaum Quraisy pun melakukan serangan tanggapan ke Madinah. Meskipun tujuan utamanya hanyalah untuk mencuri ternak kaum Muslim. Badar berada diantara Laut Merah & Madinah. Disana pun terdapat hamparan waduk besar & beberapa sumur galian di tepiannya. Waduk tersebut dikeruk untuk menahan air dr sisa banjir yg berlangsung pada musim cuek.

Daerah ini akhirnya menjadi kawasan persediaan air utama terutama saat kafilah-kafilah dr Mekkah memakai kawasan ini sebagai daerah pemberhentian dlm perjalanan pulang dr Damaskus. Kaum muslim menyerang kafilah Mekah di bersahabat Nakhlah (hanya 40 kilometer di luar kota Mekkah) pada bulan Januari 624, sehingga membuat kaum kafir Quraisy sungguh dendam pada kaum muslim.

Seorang penjaga terbunuh & balasannya sungguh-sungguh membangkitan dendam di golongan kaum Quraisy Mekkah. Selain itu, penyerangan pula dilaksanakan pada bulan Rajab, yakni bulan yg menurut kaum kafir Quraisy merupakan bulan suci. Pada bulan ini peperangan tidak boleh & sebaiknya dilakukan gencatan senjata. Hal-hal ini lalu menjadi penyebab Perang Badar Kubra.

Pertempuran Pada Perang Badar

Pertempuran Badar terjadi antara kaum Muslim dr Madinah & kaum Quraisy dr Mekkah. Kaum Muslim Madinah dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW, Hamzah bin Abdul Muththalib, & Ali bin Abi Thalib. Kaum Quraisy Mekkah dipimpin oleh Abu Jahal atau Amr bin Hisyam. Pertempuran diawali dgn majunya para pemimpin kedua kubu yg akan berperang tanding. Kaum Muslim mengantarkan Ali, Ubaidah bin Al-Harits, & Hamzah. Para pemimpin Muslim pun sukses menewaskan pemimpin-pemimpin Mekkah dlm pertandingan tiga lawan tiga. Meskipun Ubaidah mendapat luka parah yg menjadikan ia wafat.

Kedua pasukan pun mulai melepaskan anak panah ke arah lawannya. Sebanyak dua orang muslim & beberapa orang Quraisy yg tak terperinci jumlahnya tewas. Nabi Muhammad menginstruksikan semoga kaum Muslim menyerang dgn senjata-senjata jarak jauh mereka & bertarung melawan kaum Quraisy dgn senjata-senjata jarak pendek hanya sesudah mereka mendekat.

Beberapa ayat-ayat dlm Al qur’an menyebutkan bahwa ribuan malaikat turun dr Surga dlm Perang Badar untuk membinasakan kaum kafir Quraisy. Sumber-sumber Muslim awal mengetahui kejadian ini dengan-cara harafiah & terdapat pula beberapa hadits tentang Muhammada yg membicarakan mengenai Malaikat Jibril & peranannya di dlm pertempuran tersebut. Walau bagaimanapun, pasukan Mekkah yg kalah kekuatan & tak bergairahdlm peperangan tercerai berai & melarikan diri. Pertempuran cuma berlangsung berjam-jam & selesai sedikit lewat tengah hari.

Dampak Perang Badar

Meskipun jumlah pasukan Abu Jahal sungguh besar yakni sekitar 1000 orang, namun pasukan kaum kafir Quraisy Mekkah tersebut mengalami kekalahan dr pasukan yg cuma berjumlah 313 orang. Kekalahan terjadi karena para klan dlm pasukan Abu Jahal terpecah belah, yakni bertempur dgn seni manajemen & motovasin sendiri-sendiri. Sementara itu, pasukan Muslim bertempur di medan pertempuran dgn kemampuan yg terlatih & berada dlm satu komando disiplin.

Pasukan kaum kafir Quraisy yg kalah pun melarikan diri & meninggalkan Abu Jahal & Umayya yg tewas di pertempuran. Sisanya lalu dijadikan tawanan & diperlakukan dgn baik atas perintah Nabi Muhammada. Seusai pertempuran, Nabi Muhammad kembali ke Madinah. Sebanyak tujuh puluh tawanan ditangkap & dicatat telah diperlakukan dengan-cara manusiawi tergolong sejumlah pemimpin Quraisy.

Sebagian besar tahanan lalu dibebaskan sesudah mengeluarkan uang tebusan seharga 120 dinar. Mereka yg bakir & tak mampu mengeluarkan uang tebusan dibebaskan dgn syarat bahwa mereka mengajarkan sepuluh orang cara membaca & menulis. Pengajaran yg diberikan dihitung selaku tebusan mereka. Sebanyak empat belas Muslim tewas dlm pertempuran Perang Badar. Syuhada yg gugur dlm Perang Badar yakni sebagai berikut:

  1. Sayyiduna ‘Umayr ibn Abi Waqas
  2. Sayyiduna Safwan ibn Wahb
  3. Sayyiduna Dhu-Shimalayn ibn ‘Abdi
  4. Sayyiduna Mihja’ ibn Salih
  5. Sayyiduna ‘Aqil bin al-Bukayr
  6. Sayyiduna ‘Ubaydah ibn al-Harith
  7. Sayyiduna Sa’ad ibn Khaythama
  8. Sayyiduna Mubashir ibn ‘Abd al-Mundhir
  9. Sayyiduna Harithah ibn Suraqah
  10. Sayyiduna Rafi’ ibn Mu’ala
  11. Sayyiduna ‘Umayr ibn Humam
  12. Sayyiduna Yazid ibn al-Harith
  13. Sayyiduna Mu’awidh ibn al-Harith
  14. Sayyiduna ‘Awf ibn al-Harith

Baca pula sejarah Hari Asyura, sejarah Hari Raya Haji, & sejarah Istana Al Hamra. Perang Badar pun lalu memiliki efek pada munculnya dua orang tokoh yg akan menentukan arah masa depan Jazirah Arab pada kala selanjutnya. Tokoh pertama yakni Nabi Muhammad SAW. Sementara itu, tokoh kedua ialah Abu Sufyan. Nabi Muhammad SAW pun statusnya berganti dr seorang buangan dr Mekkah, menjadi salah seorang pemimpin utama. Kemenangan kaum Muslim di Perang Badar membuat Nabi Muhammad mampu memperkuat posisinya di Madidang. Beliau lalu mengeluarkan Bani Qainuqa’ dr Madinah, yakni salah satu suku Yahudi yg sering mengancam kedudukan politiknya.

Pada dikala yg sama di Madinah, Abdullah bin Ubay (Muslim pemimpin Bani Khazraj yg pula penentang Muhammad) memperoleh realita bahwa posisi politiknya betul-betul melemah di Madinah. Ia lalu cuma mampu menawarkan penentangan dgn imbas terbatas pada Muhammad. Tokoh kedua yakni Abu Sufyan yg mendapatkan keberuntungan besar sehabis kematian Amr bin Hisyam & banyak ningrat Quraisy lainnya. Abu Sufyan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjadi pemimpin bagi kaum Quraisy. Saat pasukan Muhammada bergerak memasuki Mekkah enam tahun lalu, Abu Sufyan menjadi tokoh yg menolong merundingkan penyerahan dengan-cara tenang.

Baca pula sejarah Perjanjian Hudaibiyah & sejarah Perjanjian Aqabah. Abu Sufyan pun menjadi pejabat berpangkat tinggi dlm Kekhalifahan Islam. Anaknya, Muawiyah, melanjutkannya dgn mendirikan Kekhalifahan Umayyah.

Inilah penjelasan mengenai penyebab Perang Badar & dampaknya. Semoga klarifikasi ini mengenai penyebab Perang Badar Kubra ini berfaedah.

  Demokrasi Terpimpin