7 Nama Insan Purba Di Indonesia Dan Kehidupannya

Manusia purba yaitu jenis manusia yg hidup pada zaman prasejarah (zaman belum mengenal goresan pena). Ahli sejarah memperkirakan bahwa manusia purba sudah meninggali bumi semenjak empat tahun yg kemudian. Begitu pula dgn insan purba yg hidup pada zaman prasejarah di Indonesia. Ada berbagai nama manusia purba di Indonesia yg ditemukan oleh para arkeolog. Nama-nama insan purba tersebut biasanya diubahsuaikan dgn lokasi ditemukannya fosil insan purba.

Penelitian terkait dgn manusia purba di Indonesia sudah digeluti oleh Ilmuwan Belanda berjulukan Eugene Dubois sejak kurun ke-18. Penelitian mulanya dijalankan di Sumatera, namun alasannya adalah tak membuahkan hasil maka berpindah ke Pulau Jawa. Cara mengenali kehidupan manusia purba di Indonesia yakni:

  • Melalui sisa-sisa tulang hewan, manusia, & tumbuhan yg telah menjadi fosil (membatu)
  • Melalui peninggalan perlengkapan & peralatan yg digunakan oleh manusia purba sebagai hasil budaya manusia, seperti bangunan, senjata, peralatan berburu, peralatan bercocok tanam, peralatan rumah tangga, & pemanis.

Nama Manusia Purba di Indonesia

Berikut yaitu nama manusia purba di Indonesia, yakni:

  1. Manusia Purba Meganthropus Paleojavanicus

Manusia purba Meganthropus Paleojavanicus  merupakan manusia purba tertua & paling besar di Indonesia. Meganthropus Paleojavanicus berasal dr kata megan yg memiliki arti besar, anthropus bermakna insan, paleo yg bermakna renta, & javanicus yg mempunyai arti berasal dr Jawa.

Fosil ini berasal dr lapisan Pleistosen Bawah. Meganthropus berbadan tegap & memiliki rahang yg besar lengan berkuasa & besar. Manusia purba jenis ini atau cara hidup meganthropus paleojavanicus ialah dgn bertahan hidup dgn cara menghimpun makanan. Makanan yg dimakan berasal dr tumbuh-tumbuhan & buah-buahan. Manusia purba Meganthropus Paleojavanicus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki tinggi tubuh sekitar 165 – 180 cm
  • Memiliki postur badan yg tegap
  • Memiliki volume otak 900 cc
  • Tonjolan pada cuilan kening tebal & melintang sepanjang pelipis
  • Tidak berdagu & mempunyai hidung yg lebar
  • Mempunyai gigi, otot kunyah, & rahang yg besar lengan berkuasa & besar
  • Makanan jenis berkembang-tumbuhan & buah-buahan

  1. Manusia Purba Pithecanthropus Erectus

Jenis manusia purba Pithecanthropus Erectus paling banyak dtemukan di Indonesia. Makna dr Pithecanthropus Erectus memiliki arti manusia yg berlangsung tegak. Pithecanthropus Erectus yg paling populer di Indonesia, yakni Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Mojokertensis, & Pithecanthropus Soloensis. Pithecanthropus Erectus memiliki umur yg beraneka ragam, yaitu antara 30.000 sampai 1 juta tahun yg kemudian. Manusia Pithecanthropus Erectus memiliki ciri-ciri selaku berikut:

  • Pada belahan tengkorak mempunyai tonjolan kening yg tebal
  • Memiliki hidung lebar dgn tulang pipi yg kuat & menonjol
  • Memiliki tinggi 165-180 cm
  • Merupakan pemakan segalanya, baik itu daging maupun tumbuhan
  • Mempunyai rahang bawah yg kuat
  • Memiliki tulang pipinya tebal
  • Memilii tulang belakang yg tajam & menonjol
  • Berwarna kulit hitam & memiliki tempat perlekatan otot tengkuk yg besar & besar lengan berkuasa

  1. Manusia Purba Pithecanthropus Mojokertensis

Seorang peneliti, Widenreich, menemukan fosil tengkorak anak insan purba di suatu desa yg terletak di Mojokerto pada tahun 1936. Fosil ini diberi nama pithecanthropus robustus. Von Koenigswald menyebutnya dgn nama pithecanthropus mojokertensis yg diadaptasi dgn nama tempat ditemukannya. Manusia purba pithecanthropus mojokertensi memiliki ciri-ciri selaku berikut:

  • Memiliki postur tubuh yg tegap
  • Tidak mempunyai dagu
  • Mempunyai kening yg menonjol
  • Tinggi tubuh berkisar antara 165 – 180 cm
  • Memiliki volume otak 750 – 1.300 cc
  • Memiliki tulang geraham & rahang yg lebih berpengaruh
  • Tulang tengkoraknya tebal
  • Tulang tengkorak berupa lonjong
  • Diperkirakan hidup sekita 2 hingga 2,5 juta tahun yg lalu

  1. Manusia Purba Homo Sapiens

Manusia purba homo sapiens diperkirakan hidup antara 15.000 hingga 400.000 tahun SM. Homo sapiens dianggap selaku insan purba yg berusia paling muda dr semua insan purba yg ada. Manuisa ini mempunyai volum otak  yg nyaris mirip dgn insan terbaru. Hal ini menyebabkan homo sapiens menjadi satu-satunya manusia purba yg mampu berpikir. Manusia purba ini tak lagi dikategorikan sebagai insan kera. Ciri lazim insan purba homo sapiens ialah sebagai berikut:

  • Tinggi badan sekitar 130 – 210 cm
  • Memiliki otak yg lebih berkembang daripada insan purba jenis yang lain
  • Otot kunyah, gigi, & rahang sudah mengalami penyusutan
  • Tonjolan di kening sudah menyusut & telah memiliki dagu
  • Memiliki ciri-ciri seperti ras Austramelanosoid & Mongoloid

Homo sapiens yg telah didapatkan di Indonesia berjumlah tiga jenis, yaitu homo soloensis, homo wajakensis, & homo floresiensis. Penjelasan dr masing-masing jenis homo sapiens yakni selaku berikut:

  • Homo soloensis

Fosil insan purba jenis ini didapatkan oleh Von Koenigswald & Weidenrich antara tahun 1933 – 1934 di lembah Bengawan Solo. Fosil homo soloensis yg ditemukan memiliki volume otak yg bukan lagi seperti manusia simpanse. Manusia purba jenis ini berpostur tegap, berhidung besar, & bermulut menonjol yakni ciri utama dr homo soloensis. Walaupun para peneliti tak memiliki catatan sebanyak catatan dikala meneliti manusia purba lainnnya, namun keberadaan manusia purba jenis ini masih mampu diendus dgn cukup terperinci.

Manusia purba jenis ini mempunyai tingkatan lebih tinggi dibandingkan Homo erectus. Bentuk fisik manusia purba homo soloensis hanya sedikit yg kelihatan seperti monyet, sehingga lebih mirip insan. Manusia purba ini disebut homo soloensis, yg mempunyai arti manusia dr Solo. Sunga Bengawan Solo merupakan jantung dr kehidupan primitif di zaman dulu. Terdapat banyak sekali penemuan yg bisa mengindikasikan kecenderungan bahwa homo soloensis sangat akrab hubungannya dgn air. Air mempunyai banyak faedah pada zaman purba & penemuan homo soloensis merupakan bukti nyatanya.

  • Homo wajakensis

Fosil insan purba homo wajakensis didapatkan oleh Dubois di tahun 1889 di Wajak sekitaran Tulungagung. Manusia purba ini dapat membuat peralatan yg yang dibuat dr kerikil & tulang serta mengerti mengenai cara mengolah masakan. Baca pula alat pada insan zaman kerikil. Manusia purba ini diberi nama sesuai dgn tempat ditemukannya fosil insan purbanya, yaitu Wajak. Tengkorak manusia purba homo wajakensis menurut penemunya Eugene Dubois berbeda dgn tengkorak bangsa Indonesia pada umumnya.

Tengkoraknya lebih banyak kesamaan dgn penduduk orisinil Benua Australia. Oleh alasannya itu, E. Dubois menyimpulkan bahwa Homo Wajakensis termasuk bangsa Australoid, namun pula dianggap selaku insan purba keturunan homo soloensis.

  • Homo florosiensis

Fosil homo florosiensis ditemukan di kawasan Flores, Indonesia. Manusia purba jenis ini sudah memiliki kemampuan untuk melakukan aktivitas ekonom. Homo florosiensis sudah memiliki kesadaran pada lingkungan sosialnya. Hal ini menyebabkan timbulnya kesamaan ras di dunia. Penemu insan purba ini berasal dr Belanda. Baca pula klarifikasi perihal ciri-ciri homo robustus untuk mengenali ciri-ciri & kehidupan manusia purba homo robustus.

Kebudayaan manusia purba di Indonesia dapat dimengerti menurut analisis benda-benda peninggalan yg didapatkan. Kebudayaan-kebudayaan tersebut yakni Kebudayaan Manusia Purba Pacitan, Kebudayaan Manusia Purba Ngandong. Kebudayaan Manusia Purba Tulang Sampung, & Kebudayaan Manusia Purba Toala.

Corak Kehidupan Manusia Purba

Manusia di zaman purba memiliki cara hidup yg sederhana & sangat bergantung dgn alam. Corak kehidupan manusia purba yakni selaku berikut:

  1. Masa berburu

Pada masa berburu, manusia purba tak mempunyai tempat tinggal permanen. Mereka masih hidup dengan-cara berpindah-pindah. Selain itu, ciri lain masa berburu adalah:

  • Hidup dengan-cara sendiri atau dgn kalangan kecil
  • Mengumpulkan makanan mirip umbi-umbian
  • Menggunakan kapak genggam yg tergolong salah satu jenis artefak atau artefak kuno untuk berburu hewan
  • Berlindung di dlm goa-goa
  • Membuat lukisan berupa cap jari tangan ataupun babi & rusa dlm kondisi terpanah, pada umumnya menggunakan warna hitam, putih, & merah

Baca pula klarifikasi zaman neozoikum tersier & tanaman & fauna pada zaman paleozoikum untuk lebih mengerti kehidupan insan pada zaman purba.

  1. Masa bercocok tanam

Pada masa bercocok tanam, manusia purba sudah mulai hidup menetap. Ciri lainnya pada masa bercocok tanam yakni:

  • Menggunakana pakaian yg yang dibuat dr kulit binatang atau kulit kayu
  • Membuat rumah yg terbuat dr kayu
  • Mereka akan berpindah tempat jika tanah tak subur
  • Memiliki keahlian alat-alat bercocok tanam, seperti mata panah, kapak lonjong, beliung persegi, & suplemen

  1. Masa mengenal doktrin

Pada masa ini, insan purba mulai mengenal doktrin. Bukti adanya doktrin yg dianut pada masa ini adalah:

  • Adanya upacara-upacara tertentu, selaku bukti adanya kekuatan yg melampaui kesanggupan mereka
  • Mulai terdapat bangunan besar yg berfungsi untuk tempat melakukan upacara tersebut

  1. Masa Perundagian

Pada masa perundagian, manusia purba mulai memiliki kemampuan untuk mengasah logam. Mereka mulai mempunyai keahlian untuk membuat perhiasan seperti cincin. Selain itu, ciri kehidupan manusai purba pada masa perundagian yakni selaku berikut:

  • Mulai menetap disebuah desa atau perkampungan dlm waktu yg cukup usang
  • Mengenal metode barter atau tukar menukar untuk mendapatkan logam

Baca pula zaman logam besi untuk memahami kehidupan manusia purba pada zaman logam besi. Inilah nama insan purba di Indonesia & kehiudupannya dr masa ke masa. Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan Anda perihal kehidupa masa prasejarah di Indonesia lewat temuan demi temuan fosil di Indonesia yg pula tergolong peninggalan bersejarah di dunia. Anda pula dapat membaca sejarah beberapa museum yg menyimpan benda-benda purbakala mirip sejarah Museum Gedung Arca Medan & sejarah Museum Banten. Semoga berguna.

  Demokrasi : Pemilu Yang Berlangsung Ketika Demokrasi Liberal