8 Insiden Sejarah Di Indonesia Sebelum Merdeka Terlengkap

Peristiwa sejarah di Indonesia sebelum merdeka syarat dgn nuansa perjuangan melawan penjajahan. Indonesia menjadi negara yg tak cuma dijajah oleh satu bangsa saja. Kondisi ini mengakibatkan bangsa Indonesia mesti berjuang selama berabad-abad lamanya untuk mencapai kemerdekaannya. Beberapa insiden sejarah di Indonesia sebelum merdeka diantaranya yaitu:

  1. Penjajahan Bangsa Portugis

Portugis menjadi negara pertama yg menjajah Indonesia. Bangsa Portugis pertama kali tiba di kawasan Malaka pada tahu 1509. Portugis pun sukses menguasai Malaka pada tanggal 10 Agustus 1511 di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Bangsa ini pula memperluas area kekuasaannya dr Madura hingga Ternate. Baca pula bangunan bersejarah di Malaka & sejarah Museum Fatahillah.

Salah satu bentuk perlawanan yg populer adalah perlawanan di bawah komando Fatahillah. Fatahillah berasal dr Demak di Sunda Kelapa (Jakarta). Saat itu, Fatahillah mampu mengusir bangsa Portugis & sukses merebut kembalis Sunda Kelapa. Ia pun mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.

2. Penjajahan Bangsa Spanyol

Kedatangan Portugis ke Indonesia menumbuhkan harapan bangsa Eropa lainnya, seperti Spanyol. Spanyol lebih memfokuskan diri untuk bersekutu dgn Tidore. Hal ini menyebabkan kompetisi antara Portugis (yang lebih berkonsentrasi pad Ternate) & Spanyol di kawasan Maluku. Spanyol bahkan mendirikan benteng di Tidore. Keberadaan benteng tersebut makin mempertajam persaingan persekutuan antara Portugis & Ternate dgn Spanyol & Tidore. Pada 1527, terjadi peperangan antara Ternate dgn sumbangan Portugis melawan Tidore dgn pemberian Spanyol. Benteng Spanyol di Tidore sukses dikuasai oleh persekutuan Ternate & Portugis.

Spanyol & Portugis menyadari kerugian yg disebabkan oleh kompetisi tersebut, sehingga pada tahun 1534 disepakati Perjanjian Saragosa. Perjanjian tersebut menyepakatai bahwa Maluku menjadi daerah imbas & aktivitas Portugis serta Spanyol harus meninggalkan Maluku & memusatkan diri di Filipina. Isi kontraktersebut kian memperkuat kedudukan Portugis di Maluku. Portugis pula berambisi untuk menanamkan kekuasaan di Maluku dlm melaksanakan monopoli jual beli. Keinginan tersebut mengakibatkan rakyat & raja Ternate balik menentang Portugis. Baca pula sejarah kemerdekaan Argentina, sejarah Istana Al-Hamra, & penyebab Perang Salib.

3. Penjajahan Bangsa Belanda

Perjuangan melawan Portugis rampung pada tahun 1602. Namun, Belanda kemudian tiba untuk menguasai Indonesia. Belanda mendirikan VOC (Verenigde Oostindische Compagnie) demi menguasai jual beli rempah-rempah di Indonesia. Pada awalnya VOC hanya berkuasa di Banten. VOC bersaing dgn Inggris & Tionghoa dlm bidang jual beli. Markas VOC pun dipindahkan ke Sulawesi Selatan.

VOC menerima perlawanan dengan-cara besar-besaran dr Sultan Hasanuddin. Hingga akibatnya, Sultan Hasanuddin & pihak dr Belanda melakukan suatu kontrakyg dinamakan Perjanjian Bongaya. Namun, isi kesepakatantersebut merugikan rakyat Indonesia, sehingga Sultan Hasanuddin & pengikutnya enggan menuruti perjanjian tersebut.

VOC berpindah-pindah tempat hingga jadinya sampai di Yogyakarta. VOC di Yogyakarta menyetujui Perjanjian Giyanti yg berisi bahwa Belanda mengakui mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwono I. Perjanjian ini pula membagi kerajaan Mataram menjadi Kasultanan Yogyakarta & Kasunanan Surakarta. VOC jadinya dibubarkan setelah Perancis mengalahkan Belanda pada 1 Januari 1800.

Pembubaran VOC bukan memiliki arti pada berhentinya penjajahan Belanda kepada Indonesia. Belanda pun bahkan menjajah Indonesia selama 350 tahun lamanya. Belanda berikutnya menentukan Deandels selaku Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Rakyat Indonesia dipaksa membuat jalan raya dr Anyer hingga Panarukan. Masa pemerintahan Deandels berjalan singkat & kemudian digantikan oleh Johannes Van den Bosch.

Van den Bosch menerapkan cultuur stelsel (tata cara tanam paksa). Setiap desa diwajibkan menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami  komoditi ekspor mirip tebu, nila, & kopi. Hasil dr tanam paksa tersebut mesti dijual pada pemerintah kolonial dgn harga yg terjangkau. Baca pula sejarah Perang Banten, sejarah Perang Aceh melawan Belanda, & sejarah Perang Banjar.

4. Penjajahan Bangsa Jepang

Bangsa Jepang tiba ke Indonesia setelah Belanda menyerah tanpa syarat pada Jepang melalui Perjanjian Kalijati pada 8 Maret 1942. Masa penjajahan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 hingga 17 Agustus 1945. Jepang membentuk beberapa organisasi saat melaksanakan penjajahan di Indonesia. Organisasi bentukan Jepang diantaranya Putera, Heiho (Pasukan Indonesia Buatan Jepang), PETA (Pembela Tanah Air), & Jawa Hokokai (pengganti Putera). Awalnya kedatangan jepang disambut ramah oleh bangsa Indonesia, tetapi pada kenyataannya Jepang tak jauh berlawanan dgn Belanda.

5. Pembentukan BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Tyosakai

Jepang meyakinkan Indonesia ihwal kemerdekaan dgn membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Tyosakai. Jepang lewat Jenderal Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang Jawa, melantik anggota BPUPKI di Gedung Cuo Sangi Ini pada 28 April 1945 di Pejambon Jakarta. Saat itu ketua BPUPKI yg ditunjuk oleh Jepang yaitu dr. Rajiman Wedyodiningrat dgn wakil Icibangase (Jepang) & Sekretaris R. P. Soeroso. Anggota BPUPKI berjumlah 63 orang yg mewakili nyaris seluruh wilayah di Indonesia.

6. Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

BPUPKI dibubarkan oleh Jepang pada 7 Agustus 1945. Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Iinkai untuk menindaklanjuti BPUPKI. Anggota PPKI berjumlah 21 orang yg mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia. PPKI dipimpin oleh Ir. Soekarno dgn wakilnya Drs. Moh. Hatta serta penasihatnya Ahmad Subarjo. Baca pula sejarah pembentukan PPKI, sejarah berdirinya BPUPKI, & sejarah pembentukan BPUPKI.

7. Kekosongan Kekuasaan di Indonesia

Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima, Jepang. Selanjutnya pada tanggal 9 Agustus, Jepang kembali dihancurkan dgn bom atom yg dilepaskan oleh Amerika Serikat di kota Nagasaki, Jepang. Hal ini membuat Jepang mengalah kalah pada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Momen ini dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memberanikan diri memproklamasikan kemerdekannya oleh Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia.

Soekarno, Moh. Hatta, & Radjiman Wedyodiningrat segera melayang ke Dalat sehabis mengenali insiden pengeboman tersebut. Mereka menerima kabar bahwa Jepang sedang berada di ujung tanduk kekalahan & akan menawarkan hak kemerdekaan pada rakyat Indonesia. Marsekal Terauchi pada 12 Agustus 1945, di Vietnam, menyatakan bahwa Jepang akan menunjukkan kemerdekaan pada rakyat Indonesia. Jepang menghendaki Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 24 Agustus 1945.

8. Peristiwa Rengasdengklok

Sesampainya Hatta, Soekarno, & Radjiman ke tanah air, Sutan Syahrir eksklusif mendesak Soekarno biar memproklamasikan kemerdekaan. Ia menilai bahwa hasil konferensi di Dalat merupakan salah satu tipu akal kancil pihak Jepang. Para kelompok muda mendesak golongan tua untuk memproklamasikan kemerdekaan sesegera mungkin. Bahkan mereka menolah rapat yg dibuat oleh PPKI. Para golongan muda hanya mengharapkan kemerdekaan Indonesia bukan karena hadiah dr Jepang.

Pada 16 Agustus 1945 dini hari, para kelompok muda (Sukarni, Chaerul Saleh, Shodanco Singgih, Wikana, & lain sebagainya) menculik Soekarno & Hatta ke Rengasdengklok. Peristiwa ini lebih diketahui dgn nama Sejarah Peristiwa Rengasdengklok yg bermaksud untuk menjaga biar Soekarno & Hatta tak dipengaruhi oleh Jepang. Pada tanggal 17 Agustus 1945 dimulai pembacaan proklamasi oleh Ir. Soekarno di kediamannya yakni Jalan Pegangsaan Timur 56. Soekarno membacakan teks proklamasi & langsung melaksanakan pidatonya yg bergairahtanpa teks.

Bendera merah putih hasil jahitan tangan Fatmawati eksklusif dikibarkan oleh tentara PETA (Latief Hendradiningsrta, Soehoed, & pemudi yg bertugas membawa bendera merah putih). Setelah bendera Indonesia dikibarkan, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Inilah kejadian sejarah di Indonesia sebelum merdeka. Semoga berguna.

  Sejarah Kerajaan Majapahit – Kondisi Politik, Masa Kejayaan Dan Keruntuhan.