5 Bentuk-Bentuk Masyarakat Multikultural Dalam Kehidupan Sehari-hari

Tentu kalian pernah mendengar ungkapan multikultural? Istilah multikultural kembali diperbincangkan mengenang kemunculan konflik balasan perbedaan ras yg mewarnai Indonesia. Banyak yg mengatakan kalau konflik ini timbul sebab multikutural yg ada di Indonesia. Sehingga pertentangan berbau sara mirip agama, suku, ras, serta antargolongan sempat terjadi di tempat Aceh, Papua,Ambon, Kupang, Maluku serta diberbagai tempat yang lain. Ini merupakan realitas yg bisa saja mengancam integrasi bangsa kita. Selain itu di satu segi serta memerlukan solusi yg positif untuk penyelesaiannya. Sehingga timbulah rancangan multikulturalisme di negara Indonesia. Multikulturalisme kadang kala dijadikan selaku aliran utama mengenai terbentuknya bentuk-bentuk masyarakat multikultural. Lalu apa itu sebetulnya multikultural serta multikulturalisme. (baca juga: Unsur-unsur Budaya)

Saat kalian hidup didalam penduduk ada beberapa sikap yg mesti kalian hindari. Demi membangun masyarakat multikultural hidup dlm kerukunan, kedamaian serta bersatu. Berikut beberapa nilai yg mesti kalian hindari :

1. Primordialisme

Primordialisme berarti perasaan ihwal kesukuan yg berlebihan. Sikap mirip ini akan menilai suku bangsa mereka yg paling maju, unggul serta terbaik. Sikap ini tentunya tak baik diterapkan didalam bentuk-bentuk masyarakat multikultural layaknya Indonesia. Jika sikap ini kalian tanamkan pada diri kalian, tentu  kecil kemungkinan masyarakat orisinil bisa menerima kehadiran suku dr bangsa lainnya. (baca juga: Bentuk-bentuk Perubahan Sosial)

2. Etnosentrisme

Etnosentrisme merupakan sikap serta persepsi yg berpedoman pada penduduk serta kebudayaan sendiri. Sikap ini akan diikuti dgn sikap serta persepsi meremehkan masyarakat serta kebudayaan yang lain. Tentunya negara Indonesia bisa maju dgn adanya kebersamaan, kalau tak maka yg akan muncul merupakan disintegrasi sosial. Jika sikap serta persepsi ini tak tertuntaskan maka akan menimbulkan provinsialisme. Provinsialisme sendiri merupakan gerakan yg bersifat eksklusi atau kedaerahan.  Sehingga memiliki kecenderungan buat memisahkan dirinya dr penduduk lainnya. (baca juga: Ciri-ciri Kelompok Sosial)

  10 Contoh Integrasi Sosial di Sekolah Sesama Teman

3. Diskriminatif

Diskriminatif merupakan sikap membeda-bedakan perlakuannya kepada tetangga warga negaranya. Sehingga mereka akan memilih berdasarkan warna kulit, suku bangsa, golongan, agama, ekonomi, serta lainnya. Sikap ini tentu akan sungguh berbahaya bila dibiarkan berkembang, sebab dapat menimbulkan antipati dgn sesama warga negara. (baca juga: Macam-Macam Kelompok Sosial)

4. Stereotip

Stereotip merupakan suatu konsepsi ihwal sifat suatu golongan yg bertumpu pada dugaan yg subjektif serta tak sempurna. Indonesia merupakan negara dgn keanekaragaman suku bangsa, sehingga masing-masing suku mempunyai ciri khasnya. Tidak baik kalau perbedaan didalamnya kalian besar-besarkan sehingga menjadikan sebuah kebencian

Artikel Terkait:

Konflik-Konflik Multikulturalisme

Yang baik dengan-cara perorangan atau dengan-cara kebudayaannya. Sehingga desain multikulturalisme tak bisa kalian samakan dgn keanekaragaman. Ini sebab dengan-cara suku bangsa, etnis serta kebudayaan suku bangsa akan menjadi pecahan dr ciri khas masyarakat majemuk. Ini dikarenakan multikulturalisme lebih menekankan pada kebudayaan didalam kesederajatan. Berikut beberapa konflik-pertentangan dlm mutikulturalisme:

Sponsors Link

  • Secara sederhananya, multikulturalisme mampu kalian pahami sebagai suatu desain keanekaragaman buday. Serta suatu kompleksitas yg ada didalam masyarakat. Melalui multikulturalisme suatu masyarakat akan diajak buat menjunjung lebih tinggi mengenai toleransi. (baca juga: Sejarah Kerajaan Kediri)
  • Kaprikornus, walaupun kalian berada didalam perbedaan metode sosial, akan senantiasa berpijak dr pemikiranitu. Sehingga paradigma multikulturalisme lebih diharapkan menjadi penyelesaian dr sebuah pertentangan sosial yg kadang kala terjadi. (baca juga: Manfaat Perdagangan Internasional)
  • Baik individual atau golongan serta masyarakat. Hal ini alasannya individu dilihat menjadi refleksi dr kesatuan mengenai sosial serta budaya. (baca juga: Dampak Positif & Negatif Perubahan Sosial)

Multikulturalisme pula akan mengajarkan mengenai semangat ketunggalan atau tunggal ika. Yang paling berpotensial melahirkan yg namanya persatuan, serta pengukuhan dgn adanya pluralitas atau Bhinneka. Budaya bangsakita  inilah yg akan menjamin suatu persatuan didalam bangsa. Keragaman dlm struktur budaya pada penduduk akan menjadikan multikulturalisme terbagi dlm beberapa bentuk selaku berikut:

a. Multikulturalisme Isolasi

ads

Masyarakat jenis ini biasanya melakukan hidup dengan-cara otonom & terlibat dlm interaksi yg saling mengenal satu sama lain. Kelompok-kalangan tersebut intinya mendapatkan keragaman, namun pada saat yg sama berusaha menjaga budaya mereka dengan-cara terpisah dr masyarakat lain lazimnya . (baca juga: Ciri-ciri Kelompok Sosial – Macam-Macam Kelompok Sosial)

b. Multikulturalisme Akomodatif

Masyarakat ini mempunyai kultur dominan, yg membuat pembiasaan-pembiasaan & akomodasi-akomodasi tertentu bagi keperluan kultural kaum minoritas. Masyarakat multicultural akomodatif merumuskan & menerapkan undang-undang, hukum, & ketentuan-ketentuan yg sensitif dengan-cara kultural, serta menunjukkan keleluasaan pada kaum minoritas untuk mengembangkan/menjaga kebudayaan mereka. Sebaliknya, kaum minoritas tak menentang kultur mayoritas.  (baca juga: Faktor pergantian Sosial)

c. Multikulturalisme Otonomi

Dalam versi ini kelompok-kalangan kultural utama berupaya mewujudkan kesetaraan (equality) dgn budaya secara umum dikuasai & menginginkan kehidupan otonom dlm kerangka politik yg dengan-cara kolektif mampu diterima. Prinsip-prinsip pokok kehidupan kelompok-golongan dlm multikultural jenis ini adalah mempertahankan cara hidup mereka masing-masing yg memiliki hak-hak sama dgn kalangan lebih banyak didominasi. Mereka pula menentang kelompok mayoritas & berupaya membuat suatu masyarakat di mana semua golongan mampu eksis selaku mitra sejajar.  (baca juga:  Ciri Ciri Kelompok Sosial – Pengertian Budaya)

d. Multikulturalisme Kritikal/Interaktif

Jenis multikulturalisme ini terjadi pada penduduk plural di mana kelompok-kalangan yg ada sesungguhnya tak terlalu menuntut kehidupan otonom, akan tetapi lebih menuntut penciptaan kultur kolektif yg menegaskan perspektif-perspektif distingtif mereka. Kelompok lebih banyak didominasi dlm hal ini tentunya menolak, bahkan berusaha dengan-cara paksa menerapkan budaya dominan mereka dgn mengorbankan budaya golongan-kalangan minoritas. (baca juga: Pemberontakan PKI Madiun)

Artikel Lainnya:

e. Multikulturalisme Kosmopolitan

Kehidupan dlm multikulturalisme jenis ini berupaya meniadakan segala macam batas-batas kultural untuk menciptakan penduduk yg setiap individu tak lagi terikat pada budaya tertentu. Bisa pula sebaliknya, yaitu tiap individu bebas dgn kehidupan-kehidupan lintas kultural atau mengembangkan kehidupan kultural masing-masing.  (baca juga: Perkembangan Wilayah Indonesia)

Nah itulah beberapa ulasan dr bentuk-bentuk masyarakat multikultural yg mampu anda ketahui & bisa anda pelajari dlm mengenal masyarakat multikultural.