4 Penyebab Perang Arab Saudi Dan Yaman Di Timur Tengah

Yaman adalah satu negara di Timur Tengah yg mempunyai letak strategis dengan-cara geografis. Yaman memiliki batas darat dgn wilayah Arab Saudi, terletak di daerah perairan yg ramai dilewati kapal – kapal tanker pengangkut minyak sehingga tak terhitung lagi sudah berapa juta barel minyak yg melalui perairan Yaman. Letak Yaman di Teluk Aden yg pula merupakan perairan paling sibuk di Laut Merah yakni keunggulannya. Selain itu, sumber daya alam & migas merupakan kekayaan negara yg terletak di Propinsi Hadramaut ini sehingga banyak menjadi incaran negara – negara besar lengan berkuasa yang lain.

Dengan semua potensi & kekayaannya tersebut, Yaman semestinya menjadi negara yg kaya & sejahtera. Namun kenyataannya, negara ini terus dirundung bentrokan bersenjata yg menyengsarakan sekitar 23 juta rakyatnya. Konflik berdarah baik yg terjadi di dlm negeri maupun dr pihak luar terus berjalan di Yaman hingga dikala ini. Pada mulanya, pertikaian dlm negerilah yg menawarkan potensi bagi negara – negara luar untuk ikut campur dlm penanganan krisis di Yaman.

Latar Belakang Konflik di Yaman

Perang kerabat di Yaman, negara termiskin di jazirah Arab antara milisi Houthi & pemerintah telah berlangsung sejak sekitar 3-4 tahun lamanya. Bentrokan antara Houthi & pemerintah Yaman memang telah terlibat banyak sekali bentrokan sejak tahun 2004 namun diselang seling dgn berulang kali gencatan senjata. Pada dikala itu pertempuran hanya terjadi di wilayah utara Yaman, tepatnya di Saada, propinsi Yaman yg miskin. Hingga pada September 2014, golongan pemberontak Houthi sukses menguasai Sanaa, ibu kota Yaman & memperluas kekuasaannya ke wilayah selatan sampai ke kota paling besar kedua Yaman, yakni Aden. Sejak itu negara – negara Arab lalu melaksanakan aksi militer untuk mengalahkan pemberontak Houthi & memulihkan pemerintahan Yaman.

  10 Koleksi Museum Sri Baduga Dan Keterangannya

Houthi awalnya ialah gerakan berlatar belakang teologi yg mendukung toleransi & perdamaian pada tahun 1990an. Pada masa – masa permulaan, Houthi lebih berperan dlm bidang pendidikan & budaya. Mereka masih mempunyai hubungan dgn sekte Zaidi dlm aliran Syiah Islam. Houthi kemudian terbagi menjadi dua ajaran sebab kelompok pertama lebih ingin adanya keterbukaan sementara kelompok kedua ingin lebih dekat dgn tradisi Syiah. Pendiri Houthi, Hussein Badreddin al- Huthi memilih golongan yg pertama.

Bentrokan terjadi tatkala kelompok pendukung Houthi berdemu di masjid ibu kota Yaman, sehingga mendiang Presiden Ali Abdullah Saleh melihat mereka selaku ancaman. Sejumlah pimpinan Houthi kemudian ditangkap & pemimpin mereka diminta menghentikan demo. Hussein yg menolak mengikuti perintah tersebut kemudian diserbu oleh pasukan ke Propinsi Saad & terbunuh pada 2004. Sejak itu terjadi bentrokan antara Houthi & pemerintah yg berakhir dgn gencatan senjata pada 2010.

Penyebab Perang Arab Saudi Dan Yaman

Pada tahun 2011 Houthi menjadi salah satu kalangan yg turut menentang pemerintahan Presiden Saleh & menolak keras adanya anjuran dr Konferensi Dialog Nasional yg membuat Yaman terbagi menjadi enam negara penggalan federal. Ini yaitu permulaan mula penyebab perang Arab Saudi & Yaman. Beberapa faktor yg mengakibatkan penyerbuan Arab Saudi ke Yaman adalah:

1. Pemberontakan Terhadap Pemerintahan Presiden Saleh

Perang saudara antara Yaman Utara yg dipimpin oleh Ali abdullah Saleh sejak tahun 1978 & Yaman Selatan yg dipimpin oleh pihak sosialis Ali Salim Beidh. Pada 22 Mei 1990 kedua wilayah ini bergabung menjadi Republik Arab Yaman dgn Ali Abdullah Saleh selaku presidennya & Ali Salim Beidh menjadi wakilnya. Kondisi Yaman dibawah pimpinan Saleh semakin terpuruk, miskin & sengsara, pula tak adanya kesempatan berbagi diri bagi rakyat Yaman Selatan. Hingga di tahun 1994, wapres Ali Salim Beidh mengundurkan diri & turut bergabung dgn kaum sosialis untuk memberontak & melepaskan wilayah Yaman Selatan. Kubu pemberontak didukung oleh kelompok beraliran Syiah yakni Al-Houthi. Adanya pemberontak pula terlihat dlm penyebab perang Afghanistan & penyebab perang Aleppo.

2. Penahanan Presiden Abdurrabuh Mansur Hadi

Konon, Houthi telah sejak usang ingin menerima kekuasaan dlm pemerintahan & ingin supaya wilayah Utara dijadikan daerah otonomi khusus. Pada tahun 2011, Saudi mendukung Abdurrabuh Mansur Hadi untuk menjadi Presiden menggantikan Saleh dgn menggulingkan Presiden Saleh. Namun, tak ada pergeseran mirip yg diperlukan sehingga rakyat yg kecewa bergabung dgn Houthi & melawan pemerintah. Pada Januari 2015 Houthi menyerbu kota Sanaa & menangkap Presiden Hadi serta membuatnya tahanan rumah. Presiden melarikan diri ke Aden & menggunakan kapal untuk meraih  Arab Saudi pada 2017. Sejak itu penyebab perang Arab Saudi & Yaman dimulai.

3. Kelompok al-Qaeda

Kemunculan golongan al-Qaeda turut menjadi penyebab perang Arab Saudi & Yaman. Kelompok pemberontak lainnya timbul pada tahun 2009. Kelompok Salafi pimpinan Tereq Al-Fadhli melakukan demo & memberontak pada pemerintahan Ali Abdullah Saleh. Pada tahun yg sama, kelompok al-Qaeda timbul sehingga kedua golongan dituduh melakukan pekerjaan sama, namun pemimpin Salafi menolak tuduhan tersebut. Al-Qaeda yakni golongan militan teroris yg beroperasi internasional yg mendeklarasikan diri di Yaman Selatan pada 2009, atau pada saat Afghanistan mengalami gejolak dgn dipimpin oleh Abu Sayyaf al-Shihri & Abu Al Harith Muhammad al Awfi.

4. Motif Arab Saudi

Silsilah Bani Saud merupakan sejarah Arab yg perlu disimak dgn hati  – hati. Penyebab perang Arab Saudi & Yaman selanjutnya yaitu motif yg dimiliki oleh Arab Saudi berbentukmotif politik. Jika Arab Saudi bisa menguasai Yaman maka pemerintahnya mampu melaksanakan lobi yg menguntungkan. Selain itu kedekatan Houthi dgn Iran yg mempunyai paham berlawanan menciptakan Saudi takut bila Yaman menjadi demokratis & Houthi pula turut ambil penggalan. Sehingga keberadaan Saudi yg memiliki batas dgn Yaman menjadi terancam terkait ekonomi & politik di perbatasan, sejarah perang Arab Israel.

  Sejarah Museum Galeri Nasional Indonesia Terlengkap

Dampak Perang Yaman

Pelanggaran hak asasi, peristiwa kemanusiaan & kejahatan perang niscaya akan senantiasa ada di negara – negara yg mengalami pertempuran seperti dlm sejarah perang Aleppo, sejarah perang Suriah & sejarah perang balkan. Pengakuan Arab Saudi & UAE yg menerima dukungan dr AS, Inggris & Perancis dengan-cara sarat sehingga mereka merasa bisa melakukan apapun sesukanya, tergolong mengakibatkan akibat kemanusiaan paling dahsyat ketika ini di sejarah perang Amerika. Mereka tak ragu untuk melaksanakan serangan yg sungguh brutal, melanggar hak asasi manusia & mengorbankan harta benda serta nyawa warga sipil dlm jumlah yg sungguh hebat. Hal ini mampu terjadi alasannya ketiga negara itu yg sering menyerukan kesetaraan & persamaan hak asasi manusia melakukan standar ganda.

Sejak perang terjadi pada tahun 2014 sudah sebanyak 6.475 warga sipil tewas, 16.700 mengalami luka – luka menurut data tahun 2018. Sementara lebih dr 8 juta warga Yaman terlantar, mengalami kelaparan & hidup dlm ketidak pastian & ketidak amanan. Menurut catatan PBB, lebih dr 3 juta warga mengungsi di beberapa wilayah, 280 ribu mencari suaka ke negara lain tergolong Djibouti & Somalia. Lebih parah lagi bagi mereka yg tetap tinggal di Yaman karena jalan masuk sumbangan kemanusiaan ditutup atau tertutup alasannya pertempuran. Disinyalir oleh sebuah laporan investigatif yg dikeluarkan oleh tim PBB bahwa koalisi militer Arab Saudi & Uni Emirat Arab sudah menyiksa, memerkosa & menjadikan anak – anak kecil selaku milisi sehingga bisa dikategorikan dlm sikap kejahatan perang.