Sejarah Keruntuhan Tembok Berlin Dan Permulaan Pembangunannya

Perang dunia yg terjadi setengah periode kemudian sudah menyisihkan berbagai hal yg merugikan, salah satunya yakni terpecahnya suatu Negara menjadi dua atau beberapa penggalan, & Jerman merupakan satu dr beberapa Negara yg terpecah akibat perang dunia tersebut.

Pada tahun 1949, Negara Jerman dengan-cara resmi terpisah menjadi dua belahan yaitu Jerman Barat & Jerman Timur. Pemisahan tersebut makin terang sehabis dibangunnya tembok besar di kota Berlin pada tahun 1961. Tembok ini dibangun oleh oleh Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur). 30 tahun kemudian, tembok yg diketahui dgn nama Tembok Berlin (bahasa Jerman: Berliner Mauer) ini pada akhirnya hancur sesudah Jerman Barat & Timur memutuskan untuk bersatu menjadi suatu Negara berkedaulatan.

Lalu apa yg menjadi penyebab dibangunnya tembok sepanjang 155 km tersebut? Melalui tulisan ini, kita akan mencoba untuk menulusuri latar belakang dibangunnya Tembok Berlin hingga penyebab runtuhnya tembok tersebut.

Latar Belakang

Setelah perang dunia ke 2 rampung, sesuai dgn kontrakPostdam (baca: Perjanjian Postdam) yg dijalankan Negara-negara sekutu, Negara Jerman akibatnya dipecah menjadi dua pecahan. Bagian Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Britania Raya & Perancis yg berpaham kapital-liberal, sedangkan cuilan Timur dikuasai oleh Uni Soviet yg beraliran komunis. Kedua belah pihak risikonya sepakat mendirikan Jerman Barat & Jerman Timur sebagai negara terpisah yg merdeka. Pendeklarasiannya sebagai berikut:

  1. Jerman Barat dideklarasikan tanggal 23 Mei 1949 dgn Kanselir pertamanya Konrad Aedenauer dr Republik Federal
  2. Jerman Jerman Timur dideklarasikan tanggal 7 Oktober 1949 dgn Presiden pertamanya Walter Uricht dr Republik Demokratik Jerman

Banyak warga Jerman yg tak oke dgn pemecahan negaranya, utamanya masyarakat Jerman Timur yg tak ingin negaranya melakukan tata cara pemerintahan komunis.

Artikel yang lain:

Disamping itu, pertumbuhan ekonomi Jerman Barat yg menganut metode kapitalis mengalami kenaikan cukup pesat, puncaknya pada tahun 1950. Hal ini berimbas pada kriteria hidup warga Jerman Barat yg makin baik. Mengetahui hal demikian, akhirnya banyak warga Jerman Timur yg migrasi ke Jerman Barat.

Sejarah mencatat, dlm kurun waktu 11 tahun, tepatnya dr tahun 1949 sampai tahun 1961, ada sekitar 2 juta warga Jerman Timur khususnya kaum muda yg pindah ke Barat melalui perbatasan Jerman Timur & Jerman Barat. Eksodus tersebut bikin ekonomi Jerman Timur menjadi jelek. Hal itu memperbesar ketegangan antara Uni Soviet dgn negara-negara Barat yg sebelumnya sudah terjadi.

Akhirnya, pemerintah Jerman Timur memutuskan membangun Tembok pembatas di Berlin untuk menangkal terjadinya migrasi warga Jerman Timur sekaligus mengisolasi Jerman Barat dr Eropa. Tembok pembatas inilah yg kemudian diketahui dgn Tembok Berlin.

Pembangunan Tembok

  • Awal pembangunan

tembokberlinTembok Berlin dibangun oleh pemerintahan komunis Jerman Timur di bawah pimpinan Walter Ulbricht pada tanggal 13 Agustus 1961. Awalnya, tembok ini hanya berupa kawat berduri yg direntangkan sepanjang 100 mil di perbatasan Berlin Timur dgn Berlin Barat. Beberapa hari kemudian dibangun tembok beton permanen dgn kawat berduri di atasnya. Inilah tembok lapis pertama.

Seiring berjalannya waktu, Tembok Berlin semakin diperkokoh dgn dibangunnya tembok lapis kedua. tembok lapis kedua ini terbuat dr beton sepanjang 155 km dgn tinggi 4 meter, & puncak temboknya dipasang pipa yg cukup besar. Pembangunan tembok besar ini dibarengi dgn pendirian 300 menara pengawas yg dipersenjatai senapan otomatis, 30 bunker, beberapa post perbatasan, serta pagar sinyal yg mampu mendeteksi penyebrang.

  • Pasca pembangunan

Setelah Tembok Berlin dibangun, terusan warga Jerman Timur untuk pindah ke Jerman Barat kian sukar. Namun demikian, masih banyak pula warga Jerman Timur yg menjajal menerobos tembok pembatas tersebut.

Dalam sejarah tercatat ada sekitar 5000 warga Jerman yg menjajal melalui tembok pembatas tersebut dgn cara yg berlawanan-beda. Ada memanjat di atas kawat berduri, terbang dgn balon udara panas, hingga merangkak lewat selokan.

Namun tidak sedikit pula dr mereka yg mati selama menyebrangi perbatasan. Menurut Alexandra Hildebrandt, Direktur Museum Pos Pemeriksaan Charlie, jumlah warga Jerman Timur yg mati diperkirakan berjumlah 200 orang. Sedangkan dlm catatan Center for Contemporary Historical Research (ZZF) di Potsdam tertulis 136 warga yg mati akhir menyebrangi perbatasan. Rata-rata, akhir hayat warga Jerman Timur yg menjajal menyebrang alasannya adalah ditembak oleh Penjaga Perbatasan.

Tembok Berlin yg dibangun oleh Pemerintah Jerman Timur ini pula menuai reaksi dr aneka macam kalangan. Banyak tokoh-tokoh yg mengutuk pembangunan Tembok ini alasannya adalah dianggap membatasi kebebasan bergerak. Selain itu, tembok ini pula disebut-sebut sebagai “simbol” dr perang masbodoh yg terjadi antara negara sekutu (blok Barat) dgn Uni Soviet (blok Timur).

Artikel yang lain:

Keruntuhan Tembok

  • Penyebab

Pada pertengahan tahun 1989, terjadi pergeseran politik radikal di kawasan Blok Timur. Dominasi & efek Uni Soviet melemah di negara-negara kekuasaannya seperti Polandia & Hungaria. Hal inilah yg menjadikan terjadinya reformasi di dlm Negara Hungaria.

Salah satu kebijakan yg diambil oleh pemerintah reformis Hungaria ialah menghapus peraturan ketat di perbatasannya dgn Austria. Pada tanggal 19 Agustus 1989, pembatas fisik Hungaria-Austria dihancurkan. Penghancuran pembatas fisik ini menunjukkan keuntungan bagi warga Jerman Timur. Pada bulan September, lebih dr 13.000 warga Jerman Timur mengungsi ke Barat lewat jalur Hungaria-Austria.

Eksodus besar-besaran yg dilaksanakan warga Jerman Timur mengakibatkan kesemrawutan. Ribuan warga Jerman Timur yg ingin ke Jerman Barat menyelenggarakan agresi pendudukan kantor-kantor kedutaan Jerman Barat di ibu kota negara-negara Eropa Timur, terutama di Prague, Cekoslovakia.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Jerman Timur mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintah tak memerlukan “kaum kriminal & para pengkhianat antisosial yg tak bertanggung jawab”, & warga Jerman Timur yg ingin pergi ke Jerman Barat (yang dianggap kaum kriminal & penghianat) akan diberikan fasilitas berbentukangkutankereta api.

Pernyataan yg dikeluarkan pemerintah Jerman Timur menuai reaksi keras dr warga. Akhirnya, muncullah demonstrasi besar-besaran di berbagai kota di Jerman Timur. Demonstrasi berlangsung selama dua bulan. Puncaknya pada tanggal 4 November 1989, tatkala nyaris setengah juta demonstran berkumpul di Alexanderplatz memprotes pernyataan pemerintah. Demonstrasi ini pula disebut aksi “Revolusi Damai”

Akibat suasana yg makin berantakan & desakan dr Pimpinan Uni Soviet, maka pemimpin Jerman Timur Erich Honecker mengundurkan diri pada 18 Oktober 1989 & digantikan oleh Egon Krenz. Setelah demo berakhir, pada tanggal 7 November terjadi pengunduran diri besar-besaran yg dikerjakan oleh para anggota kabinet Jerman Timur.

Sehari kemudian, Pemerintah Jerman Timur yg gres mengumumkan bahwa semua restriksi (pembatasan) perjalanan ke Jerman Barat dihilangkan. Esoknya, yaitu tanggal 9 November 1989, jutaan warga Jerman Timur berbondong-bondong pergi ke pos-pos perbatasan yg kemudian dibuka oleh para penjaga perbatasan. Pada hari itu juga, banyak warga Jerman baik Barat & Timur memberanikan diri merusak Tembok Berlin. Peristiwa inilah yg menandai runtuhnya Tembok Berlin.

  • Penghancuran Tembok

Secara tak resmi, Tembok Berlin mulai dihancurkan sehari sehabis pengumuman restriksi, yaitu pada tanggal 9 November 1989. Di sore itu & beberapa minggu setelahnya, kian banyak warga Jerman Timur maupun Barat tiba menjinjing palu godam & sejenisnya untuk menghancurkan beberapa cuilan tembok sekaligus menciptakan beberapa lubang. Mereka ini dikenal selaku “Mauerspechte” (pelatuk tembok).

Pada mulanya, agresi penghancuran tembok yg dilakukan ini tetap dikawal ketat oleh penjaga. Namun sehabis beberapa hari kemudian, intensitas pengawalan semakin longgar. Para penjaga tembok pun kian toleran dgn aksi penghancuran tembok serta keluar masuknya warga lewat tembok yg lubang.

Puncaknya, pada tanggal 13 Januari 1990, tembok ini resmi dihancurkan oleh pemerintah Jerman Timur, dimulai di Bernauer Strate. Penghancuran ini merupakan salah satu permulaan dr reunifikasi (penyatuan kembali) negara Jerman Timur dgn Jerman.

Baca Juga:

Setelah reunifikasi diresmikan pada tanggal 3 Oktober 1990, penghancuran tembok ini kembali diteruskan dgn alat berat hingga risikonya selesai bulan November 1991. sebagian tembok & menara serta pos perbatasan tetap dipertahankan di beberapa spot, sebagai tempat memorial & tempat wisata. Saat ini, setiap tangga 9 November, warga Jerman membuat pesta besar-besaran untuk merayakan keruntuhan Tembok Berlin.

  Sejarah 12 Kerajaan Islam Di Indonesia Beserta Peninggalannya