Pelapukan merupakan pergeseran atau hancurnya jenis batuan sedimen yg ada di permukaan bumi. Pelapukan membutuhkan proses yg panjang dlm kurun waktu yg lama.
Pelapukan yg terjadi disebabkan dapat disebabkan karena pelapukan biologi, pelapukan kimia atau fisika. Kali ini kita akan membicarakan tentang pelapukan kimiawi
Pengertian Pelapukan Kimiawi
Pelapukan kimiawi disebut pula dekomposisi, yaitu sebuah proses pelapukan batuan yg pula mengganti susunan kimiawi batuan yg lapuk.
Pelapukan kimiawi biasanya terjadi pada batuan air dgn suhu yg tinggi, lantaran air banyak mengandung CO2 maka mudah melarutkan watu kapur.
Jenis Pelapukan Kimia
Pelapukan kimiawi pula banyak terjadi di tempat tropis atau wilayah dgn intensitas hujan yg tinggi. Ada empat jenis pelapukan kimiawi yaitu oksidasi, karbonisasi, hidrolis, hidrasi & oksidasi.
- Oksidasi
Oksidasi ialah pelapukan yg diakibatkan oksigen (O2), mampu yg larut di dlm air atau pada udara yg lembab.
Batuan yg mengalami oksidasi akan mengalami pergantian warna menjadi kecoklatan karena besi di dlm batuan bereaksi terhadap O2, mirip halnya besi yg berkarat.
- Karbonisasi
Proses pelapukan kimiawi karbonisasi disebabkan karbondioksida (CO2). Reaksi CO2 dgn batuan akan menciptakan batuan menjadi lapuk & rusak.
- Hidrasi
Hidrasi merupakan pelapukan karena adanya penambahan air pada suatu mineral sehingga membentuk jenis mineral baru. Pada proses hidrasi pula terjadi pergeseran struktur mineral, mengembangkan volumenya serta membuat mineral lebih gampang terdekomposisi.
- Hidrolis
Hidrolis yaitu jenis proses pelapukan kimiawi yg diakibatkan H2O atau air, proses hidrolis umumnya terjadi di wilayah yg mengandung kapur.
Batu kapur akan bereaksi kepada air menjadi leleh atau hancur & membentuk endapan kalsium karbonat. Hasil dr proses pelapukan kimiawi jenis hidrolis ini seperti gua-gua kapur, stalaktit & stalagnit.
Faktor Penyebab Pelapukan Kimia
Meskipun pelapukan kimiawi merupakan proses yg alami, namun prosesnya terjadi akhir beberapa faktor yg mempengaruhi & menyebabkan terjadinya pelapukan. Pelaoukan pula tergolong aspek yg mensugesti pembentukan tanah.
Berikut beberapa faktor penyebab pelapukan kimiawi beserta penjelasannya.
- Komposisi Batuan
Faktor pertama yg mempengaruhi pelapukan kimiawi ialah komposisi batuan, komposisi tiap jenis batuan berlawanan-beda.
Misalnya saja mineral yg gampang bereaksi dgn air, oksigen & gas asam arang lebih cepat mengalami pelapukan jikalau dibandingkan dgn jenis batuan yg mengandung mineral yg sulit bereaksi tatkala bertemu air, oksigen & gas asam arang.
- Iklim
Unsur cuaca & iklim di suatu wilayah pula menjadi salah satu aspek yg memengaruhi terjadinya pelapukan kimia. Pelapukan yg terjadi di wilayah atau kawasan dgn iklim hujan tropis akan lebih singkat prosesnya dibandingkan tempat dgn iklim yg lain.
- Ukuran Batuan
Ukuran batuan turut menjadi salah satu aspek penyebab cepat atau tidaknya pelapukan terjadi. Jika batuan mempunyai ukuran yg kecil maka reaksi kimia yg terjadi pula melakukan pekerjaan lebih cepat sehingga pelapukan akan lebih singkat pada batuan dgn ukuran kecil.
- Vegetasi & Binatang
Vegetasi atau tumbuhan serta binatang pula turut menjadi penyebab terjadinya pelapukan kimia. Hal ini lantaran baik tanaman maupun binatang memproduksi asam, oksigen, karbondioksida yg mampu berekasi dgn batuan.
Contoh Pelapukan Kimiawi
Pelapukan kimia banyak terjadi baik di alam yg masih liar maupun di sekitar kita. Berikut beberapa acuan pelapukan yg terjadi dengan-cara kimiawi.
- Batu Kapur
Batu kapur atau disebut pula gamping yakni batu yg sifatnya lunak, batu kapur mudah bereaksi tatkala berjumpa dgn air (O2). Batu kapur akan larut & hancut & bercampur bersama air.
Air yg bercampur dgn watu kapur akan berubah warna menjadi putih keruh.
- Logam Berkarat
Selain batuan, logam pula dapat mengalami pelapukan dengan-cara kimiawi. Di sekitar rumah kita mungkin sering melihatnya, mirip pagar yg berkarat, besi jemuran yg berganti warna & sebagainya. Jenis pelapukan kimia yg terjadi ialah oksidasi.
Kandungan Fe atau besi bereaksi dgn oksigen (O2), akhirnya besi akan berganti warna menjadi coklat, atau yg kita kenal dgn berkarat. Karat pada besi tersebut lama kelamaan kian lapuk & hancur.
- Mineral Klasit
Batuan klasit memiliki komposisi mineral berupa kalsium karbonat yaitu karbon & oksigen. Tatkala bereaksi dgn asam karbonat, kalsium karbonat komposisinya pula turt berkembang menjadi kalsium & bikarbonat.
Salah satu contoh aktual yg dapat kita lihat yakni gua kapur, gua stalaktit & stalagmit yg terdapat di atap atau di dasar gua. Hasil pelapukan kimia ini kerap kali menjadi obyek wisata keajaiban alam.
- Bebatuan dgn Air Garam
Tak hanya batuan kapur yg mampu mengalami pelapukan, batuan umumyg terdapat di wilayah pantai atau erat dgn maritim pula mudah mengalami pelapukan kimia.
Hal ini disebabkan batuan di sekitar pantai & bahari bereaksi dgn air garam dr maritim, pelapukan pada batuan akan lebih gampang terjadi meskipun mmebutuhkan waktu yg cukup lama. Termasuk pula besi kalau letaknya erat dgn laut akan gampang betkarat.