Kekaisaran Ottoman pernah menjadi salah satu kerajaan terbesar yg menguasai nyaris 2/3 dunia. Kisahnya menarik & penuh dgn lika-liku naik turunnya kekaisaran ini. Mari kita simak kisah kekaisaran ottoman ini.
Permulaan dr Kekaisaran Ottoman
Kekaisaran Ottoman bermula selaku salah satu dr banyak negara kecil di Turki yg timbul di Asia saat runtuhnya dinasti Seljuk Turki. Selama masa pemerintahan Muhammad II (1451–181), Turki Ottoman mulai bergabung dgn negara-negara lain sekaligus menjadi final bagi dinasti setempat yang lain. Fase awal ekspansi Ottoman terjadi di bawah Osman I, Orkhan, Murad I, & Beyazid I dgn mengorbankan Kekaisaran Bizantium, Bulgaria, & Serbia. Kota Bursa jatuh pada tahun 1326 & Adrianople pada tahun 1361; masing-masing dengan-cara bergantian menjadi ibukota kekaisaran. Kemenangan Ottoman besar di Kosovo (1389) & Nikopol (1396) menempatkan sebagian besar Semenanjung Balkan di bawah kekuasaan Ottoman. Hal ini membuat Eropa sadar akan bahaya yg mampu ditimbulkan Kekaisaran Ottoman. Pengepungan Utsmaniyah terhadap Konstantinopel terhenti dgn kehadiran Timur, yg mengalahkan & mengalahkan Beyazid pada tahun 1402.
Periode Ekspansi Besar-besaran
Kekaisaran Ottoman dipersatukan kembali oleh Muhammad I, kemudian meningkat dgn penuh kemenangan dibawah penerusnya, Muhammad Murad II & Muhammad II. Kemenangan di Varna pada tahun 1444 atas tentara Salib yg dipimpin oleh Ladislaus III dr Polandia dibarengi oleh penangkapan Konstantinopel pada 1453. Mulai ketika itulah Ottoman menjadi serpihan besar dlm sejarah konstatinopel serta insiden jatuhnya komstantinopel kedepannya.
Dalam satu kala, Ottoman sudah berganti dr sekumpulan rakyat nomaden menjadi pewaris dr kekaisaran Eropa terkuno. Kemenangan mereka sebagian besar disebabkan oleh kekurangan & perpecahan dr musuh-musuh mereka & sebagian yang lain pada organisasi militer mereka yg unggul. Pasukan mereka terdiri dr banyak sukarelawan Kristen. Ekspansi Turki meraih puncaknya pada Abad ke-16 di bawah Selim I & Sulayman I (Sulayman Yang Agung).
Kekalahan Hungaria pada tahun 1526 di Mohács membuka jalan bagi kekaisaran Ottoman untuk melaksanakan penangkapan Buda pada 1541 & penguasaan sebagian besar wilayah Hungaria; Transilvania menjadi suatu wilayah istimewa, sebagaimana dgn Walachia & Moldavia. Perbatasan kekaisaran dgn Asia melebar sampai ke Persia & Arab. Selim I berhasil mengalahkan Mamluk di Mesir & Suriah. Selim I merebut Kairo pada tahun 1517 dan menggantikan kekuasaan kekhalifahan. Kemudian pada tahun 1518 Selim I berhasil menguasai Algiers & jual beli Mediterania yg sebelumnya berada dibawah kekuasaan bajak maritim Barbarossa. Sebagian besar harta dr Venesia & bagian yang lain di Yunani pula jatuh ke tangan Sultan Selim I.
Baca juga: Sejarah kesepakatantordesillas
Pada pemerintahan Sulayman I di tahun 1535 dimulai persahabatan antara Prancis & Turki yg dimaksudkan sebagai bentuk perlawanan terhadap Hapsburg Austria & Spanyol. Sulayman mereorganisasi sistem peradilan Turki, & pada masa pemerintahannya lah sastra, seni, & arsitektur Turki berkembang pesat. Dalam prakteknya bergotong-royong hak prerogatif sultan dibatasi oleh aturan syariah atau hukum Islam, & biasanya otoritas dibagi pada para shaikul Islam (kepala pemelihara yg mempertahankan terjalankannya hukum Islam) & dgn Wazir Akbar.
Setelah maut Sultan Sulayman, para ulama & Janissari memperoleh kekuasaan & menenteng kerusakan besar. Kekalahan angkatan maritim Lepanto pada 1571 yg menimpa armada Sultan Selim II oleh Spanyol & Venesia di bawah John dr Austria menunjukkan pukulan yg besar bagi Kekaisaran Ottoman. Namun Murad IV mengembalikan kekuatan militer Turki dengan-cara sementara dgn kemenangannya atas Persia di tahun 1683.
Pada 14 Juli 1683 tentara Turki di bawah Wazir Akbar Kara Mustafa mengepung Wina. Perang di Wina adalah perang antara pasukan kerajaan Ottoman dgn prajurit Austria. Setelah 2 bulan lamanya Ottoman mengepung Wina & nyaris mendapat kemenangan, Kaisar Austria mendapatkan sumbangan dr Polandia sehingga kepungan tentara Ottoman dapat dilawan & mereka terpaksa mundur dr medan pertempuran.
Menurunnya Kekuasaan Kekaisaran Ottoman
Pecahnya negara bagian merupakan dorongan dr Perang Rusia-Turki pada periode ke-18. Mesir cuma merasakan kekalahan sementara dr tentara Napoleon, tetapi Perang Kemerdekaan Yunani yg digencarkan selama 8 tahun lamanya, Perang Rusia-Turki pada tahun 1828–1829 & perang dgn Muhammad Ali dr Mesir menyebabkan hilangnya Yunani & Mesir, kendali Rusia atas Moldavia & Walachia, serta Serbia yg nyaris memperoleh kemerdekaan. Reformasi yg drastis terjadi pada selesai era ke-18 & permulaan abad ke-19 oleh Selim III & Mahmud II. Namun sayangnya mereka sudah terlambat, pada kala ke -19, Turki digelari sebagai “sick man of the Europe” atau “Orang Sakit Eropa”.
Baca juga: Sejarah Rusia
Melalui serangkaian kontrakkapitulasi yg dimulai semenjak kala ke-16 hingga ke-18, Kekaisaran Ottoman dengan-cara bertahap kehilangan kemandirian ekonomi nya. Secara teoritis, Turki memang mendapat kemenangan pada Perang Krimea, namun dampak ekonomi yg timbul dr perang tersebut sangat besar & memperburuk kondisi ekonomi Turki pada kala itu. Perang Krimea yg melibatkan Rusia & Kekaisaran Ottoman serta aliansinya ini usai sehabis penandatanganan persetujuanperdamaian pada 30 Maret 1856 di Kongres Paris.
Pemberontakan dr Bosnia-Herzegovina akhir penanganan buruk Turki Utsmani terhadap Kroasia Nasrani & Serbia Ortodoks memicu Perang Rusia-Turki pada tahun 1877–1878 dimana Turki sukses dipukul mundur meski mempunyai kedudukan yg besar lengan berkuasa. Rumania (Walachia & Moldavia), Serbia, & Montenegro mendeklarasikan diri sepenuhnya independen. Sementara Bosnia & Herzegovina, berada dibawah pemerintahan Austria. Bulgaria, menciptakan kerajaan yg hampir independen, & mencaplok pecahan Timur Rumelia pada 1885 & prospektif impunitas.
Baca juga: Sejarah Benua Asia
Pada tahun 1839, Sultan Abd al-Majid mengeluarkan dekrit berisi badan penting reformasi sipil, kemudian disertai oleh Abd al-Aziz di 1861 yg pemerintahannya turut menyaksikan kebangkitan partai liberal. Abd al-Hamid II naik tahta pada 1876 sehabis penguasaan singkat Murad V. Konstitusi liberal dijebak oleh Midhat Pasha, seorang pemimpin partai liberal, sehingga dewan perwakilan rakyat Turki pertama dibuka pada 1877, tetapi sultan segera memecatnya & memulai aturan despotisme eksklusif. Pembantaian Armenia pada final masa ke 19. mengganti opini publik dunia kepada Turki. Abd al-Hamid menang dlm perang Yunani-Turki tahun 1897. Namun sayangnya Kreta pada risikonya diperoleh Yunani.
Hancurnya Kekaisaran Ottoman
Pada tahun 1908 gerakan Turki Muda, sebuah kelompok reformis & nasionalis yg kuat & banyak pengikut dr serdadu, memaksa pemulihan konstitusi tahun 1876. Hingga akibatnya pada tahun 1909 dewan legislatif menggulingkan sultan & menempatkan Muhammad V di atas takhta. Dalam dua Perang Balkan yg terjadi dengan-cara berturut-turut selama tahun 1912 sampai 1913, Turki kehilangan nyaris seluruh wilayahnya di Eropa. Bulgaria, Serbia, Yunani, & Albania mencicipi kemerdekaan untuk pertama kalinya. Nasionalisme Turki Muda menunjukkan sifat permusuhan pada minoritas yg tersisa di kekaisaran. Turki Muda ini dipimpin oleh Enver Pasha memperoleh kekuasaan otoriter setelah melaksanakan perebutan kekuasaan pada tahun 1913.
Pecahnya Perang Dunia I menciptakan Turki ikut berbaris bersama dgn barisan Blok Sentral. Meskipun pasukan Turki sukses melawan Sekutu dlm kampanye Gallipoli pada 1915, Arab bangkit melawan kekuasaan Turki, & pasukan Inggris menduduki Baghdad & Yerusalem tahun 1917. Kemudian pada tahun 1918, perlawanan Turki akhirnya runtuh di Asia & Eropa. Sebuah gerakan gencatan senjata dikumandangkan pada bulan Oktober sekaligus menjadi tanda berakhirnya Kekaisaran Ottoman. Pembubaran Kekaisaran Ottoman ini dikonfirmasi dgn Perjanjian Sèvres antara Turki Usmani dgn Sekutu pada ta 10 Agustus 1920.
Dengan kemenangan dr kaum nasionalis Turki yg menolak untuk menerima standar perdamaian & menggulingkan sultan pada tahun 1922, Kekaisaran Ottoman pun berakhir. Hal ini pula menandai mulainya sejarah Turki terbaru sampai sekarang. Demikian cerita Kekaisaran Ottoman dr mulai awal berdiri hingga runtuhnya, gampang-mudahan mampu bermanfaat & menjadi pelajaran bagi kita semua.