7 Penyebab Perang Salib Dan Dampaknya

Perang Salib yakni perang yg terjadi antara Kristen & Islam selama lebih dr 2 abad. Perang ini melibatkan orang-orang Kristen Eropa yg berhadapan dgn orang Turki Seljuk & orang-orang Arab. Pada artikel ini akan dibahas tentang penyebab Perang Salib & dampaknya. Baca pula sejarah terbentuknya agama Kristen, sejarah Perjanjian Lama, & Peradaban Romawi.

Penyebab Perang Salib

Terdapat beberapa hal yg menjadi penyebab Perang Salib. Penyebab Perang Salib diantaranya ialah:

  1. Pengambilalihan Spanyol yg dikuasai oleh Dinasti Ummayah

Kaum Muslim sukses menghancurkan berbagai penjajahan di berbagai wilayah yg dilaksanakan oleh pihak yg bermuka topeng agama Kristen di aneka macam tempat seperti di Afrika Utara & Syria. Selain itu, Islam pula berhasil menduduki dataran Eropa, khususnya Spanyol. Dinasti Ummayah memiliki peran yg sungguh penting, sehingga mampu merebut negara tersebut.

Rasa tak terima datang dr Gereja-Gereja Eropa, sehingga mereka melakukan negosiasi untuk merebut kembali Spanyol yg telah usang dijalankan oleh Dinasti Ummayah. Peperangan pun terjadi di negara tersebut & menewaskan banyak orang. Perebutan negara tersebut kesannya terjadi di tanah yg sudah berhasil dikuasai Bani Ummayah selama kurang lebih tujuh kurun lamanya.

2. Usaha Paus Urbanus II untuk mempersatukan gereja

Paus Urbanus mempunyai otoritas tertinggi pada Gereja Eropa. Alexius Comnensu merasa geram atas kekalahannya atas peperangan untuk menghancurkan Bani Saljuk sang penguasa Asia & pula Yerusalem. Ia pun memberikan keluhannya & propagandanya pada Paus Urbanus II. Paus pun jadinya menyuruh pada gereja-gereja di Eropa untuk menghimpun para tokoh Kristen di kota Clermont.  Ia berpidato & mengutarakan propagandanya untuk menyatukan seluruh umat Kristen biar berperang melawan umat Islam.

Satu hal penting dr pidato yg disampaikan Paus, yakni janji pada siapa pun yg ikut angkat senjata maka akan diampuni segala dosanya. Dalam waktu yg teramat singkat, pasukan yg beranggotakan ratusan ribu umat Kristen sukses untuk dikumpulkan di Kota Constantinopel. Terdapat tujuan licik dibalik perintah Paus, yakni ingin memperluas kekuasaan biar seluruh gereja Romawi yg ada mampu tunduk pada kekuasaannya. Baca pula sejarah berdirinya gereja Katedral Jakarta & sejarah berdirinya gereja Kristen.

3. Isu larang peziarah Kristen untuk mendatangi Yerusalem

Saat itu, para pemimpin umat Kristen mewajibkan umatnya yg ingin meniadakan dosan supaya datang pribadi ke Baitul Maqdis untuk meminta pengampunan. Umat Kristen pun yg merasa dirinya sangat berdosa segera pergi ke tempat tersebut untuk mensucikan diri. Pada umunya, gerombolan umat yg tiba pada umumnya diisi oleh para penjahat yg ingin bertaubat. Namun, dikala tiba di Palestina ternyata banyak dr mereka yg menenteng perlengkapan yg kurang masuk akal, mirip senjata, obor, & garpu rumput. Mereka pula berbuat keonaran pada gerombolan mereka sendiri atau warga Palestina yg lain.

Pemerintah Islam ketika itu kesannya mengharuskan seluruh umat Kristen biar tak menenteng senjata, sehingga tak membahayakan siapapun. Kabar yg berhembus justru berkebalikan dgn apa yg dihimbau oleh pemerintah Islam. Kabar yg disebarkan justru menyatakan bahwa adanya pelarangan peziarah untuk mengunjungi Yerusalem & mereka tak diperbolehkan untuk tiba ke kota itu sama sekali. Kabar burung tersebut pun menjadi pemicu sebagian besar masyarakat Kristen untuk ikut serta dlm Perang Salib.

4. Fitnah yg dihembuskan oleh pihak yg tak bertanggung jawab

Penyebab Perang Salib pula berasal dr fitnah yg dikeluarkan oleh pihak yg tak bertanggung jawab. Fitnah tersebut mulai dr pernyataan kekuasaan Bani Saljuk yg kejam. Padahal tak ditemukan kekejaman tersebut pada Bani Saljuk. Kabar tersebut dihembuskan oleh beberapa orang dr Kaum Kristen sendiri yg iri akan perkembangan teknologi dlm pemerintahan Islam dikala itu. Ketidakseimbangan teknologi itu dijadikan suatu siasat untuk melakukan pertempuran terhadap pemerintah Islam selaku usaha merebut teknologi yg ada.

5. Kepentingan politik dr Kaisar Bizantium

Alexis Commenus, Kaisar Bizantium, mempergunakan semangat rakyat Eropa untuk membalaskan dendamnya & merebut kembali wilayah yg pernah dikuasainya. Hal ini alasannya adalah kekalahan Bizantium pada 1071 oleh DInasti Turki Seljuk yg telah membuat kerajaan tersebut kehilangan wilayah kekuasaannya di Asia Kecil. Alexis Commenus pun mengantarkan pesan pada Paus Urbanus II biar bersedia menolong Bizantium. Commenus akan mengantarkan banyak pasukan kerajaan selaku gantinya untuk membantu Perang Salib.

Selain jatuhnya Asia Kecil ke dlm kekuasaan orang-orang Muslim, Eropa pula cemas dgn kehadiran banyak kekuatan kerajaan Islam yg akan mengancam eksistensi orang-orang Eropa. Mereka takut akan kebangkitan dr timur tersebut yg akan mengganggu kestabilan negara-negara di wilayah barat, utamanya Eropa. Mereka pun berpendapat mesti secepatnya menghentikan pergerakan umat Muslim jikalau tidak mau kekuasannya terusik.

6. Keikusertaan rakyat jelata dlm Perang Salib

Banyak relawan yg turut serta dlm Perang Salib berasal dr golongan rakyat jelata. Meraka tak mempunyai status terpandang di tempat asalnya atau bahkan tak mempunyai pekerjaan. Mereka berpendapat bahwa keikusertaannya dlm perang tersebut akan membuat status sosial mereka meningkat. Mereka pula berharap kesejahteraan keluarga mereka akan meningkat & lebih diamati oleh penguasa setempat sebagai tanggapan dr kontribusinya dlm Perang Salib.

7. Posisi para pedagang Eropa yg mulai terancam

Penyebab Perang Salib pula dilatarbelakangi oleh alasan ekonomi. Para penjualEropa merasa diri mereka mulai terancam oleh para penjualMuslim. Hal ini alasannya adalah pada masa ke-10, para saudagar Muslim menguasai nyaris seluruh jalur jual beli di Laut Tengah. Hal ini sudah niscaya dianggap menghambat perkembangan jual beli untuk wilayah Eropa. Para pedagang Kristen pun sungguh mendukung dilakukannya Perang Salib. Mereka bersedia menjadi penyokong dana pada rangkaian ekspedisi para tentara Perang Salib ke wilayah Yerusalem.

Dampak Perang Salib

Perang Salib memberi pengaruh kokoh terhadapa Timur & Barat. Selain kehancuran fisik, perang ini pula meninggalkan pergeseran positif meskipun dengan-cara politis, misi Kristen-Eropa untuk menguasai Dunia Islam gagal. Perang ini meninggalkan dampak yg kokoh terhadap perkembangan Eropa pada masa berikutnya. Dampak Perang Salib yg terjadi selama berabad-abad diantaranya adalah:

  • Hancurnya Peradaban Byzantium

Dampak paling menyedihkan adalah hancurnya Peradaban Byzantium yg sudah dikuasai umat Islam sejak Perang Salib keempat hingga masa kekuasaan Turki Usmani tahun 1453. Hal ini menimbulkan seluruh daerah pendukung kebudayaan Kristen Otrhodox menghadapi kehancuran yg tak terelakan. Dengan sendirinya, maka keinginan Paus Urban II untuk unifikasi dunia Kristen di bawah kekuasan Paus menjadi sirna.

  • Meningkatnya peradaban bangsa Eropa beberapa era sesudahnya

Eropa menjangkau kesuksean dgn melaksanakan alih berbagai disiplin ilmu yg ketika itu berkembang pesat di dunia Islam. Hal ini turut besar lengan berkuasa terhadap kenaikan kualias peradaban bangsa Eropa beberapa abad sesudahnya. Mereka mencar ilmu dr kaum Muslim banyak sekali teknologi perindustrian & mentransfer banyak sekali jenis industri yg mengakibatkan terjadinya pergeseran besar-besaran di Eropa. Peradaban Barat pun sungguh diwarnai oleh peradaban Islam & menjadikannya maju & berada di puncak kejayaan.

  • Umat Islam kehilangan sebagian warisan kebudayaan

Bagi umat Islam sendiri, perang ini tak menawarkan bantuan bagi pengembangan kebudayaan. Kaum Muslim malah kehilangan sebagian warisan kebudayaannya. Peradaban Islam pun sudah diboyong dr Timur ke Barat. Perang ini pun mengembalikan Eropa pada kejayaan, bukan cuma pada bidang material, tetapi pada bidang yg mengilhami lahirnya masa Renaisance. Meskipun kaum Muslim memenangi peperangan ini, namun kemenangan Tentara Salib pada beberapa episode menjadi stasiun ekspedisi yg bermacam-macam. Hal ini memugkinkan untuk memindahkan khazanah peradaban Timur ke dunia Masehi-Barat pada masa pertengahan.

  • Kebudayaan Islam yg mempengaruhi kebudayaan Eropa

Kebudayaan Islam pada kurun pertengahan mensugesti kebudayaan Eropa di bidang seni. Hal tersebut mampu tampakdr bentuk-bentuk arsitektur bangunan yg menjiplak arsitektur gereja di Armenia & bangunan pada masa Bani Saljuk. Model-model arsitektur Romawi pula yakni hasil dr revolusi ilmu ukur yg lahir di Eropa Barat yg bersumber dr dunia Islam.

  • Penemuan benua Amerika

Perang Salib menunjukkan bantuan pada gerakan eksplorasi yg berujung dgn ditemukannya benua Amerika. Selain itu, perang ini mengilhami rute perjalanan ke India yg mengelilingi Tanjung Harapan. Penemuan dunia baru tersebut menyiapkan mereka untuk melakukan penjelajahan samudra di kemudian hari. Hal ini kemudian berlanjut dgn usaha negara-negara Eropa untuk melaksanakan kolonialisasi di bebagai negara di Timur, termasuk Indonesia. Baca pula masa kolonial Eropa di Indonesia, sejarah benua Amerika, sejarah kemerdekaan Amerika & sejarah Perang Amerika.

  • Banyaknya korban jiwa dr kedua belah pihak

Perang yg telah berjalan selama berabad-abad ini memakan banyak korban jiwa dr kedua belah pihak. Perang yg dilatarbelakangi oleh keinginan Kristen Eropa untuk menguasai Dunia Islam ini sudah menghabiskan asset kekayaan bangsa & mengorbankan putera-putera terbaik bagi dunia Islam. Bahkan, gencatan senjata yg ditawarkan kepada kaum Muslim oleh Pasukan Salib selalu didahului oleh pembantaian masal. Hal ini kemudian menghancurkan struktur masyarakat yg dlm batas tertentu menjadi penyebab keterbelakangan umat Islam dr umat lain.

  • Terputusnya jalur perdagangan Eropa & Timur Tengah

Perang Salib memberi efek pada terputusnya jalur jual beli Eropa & Timur Tengah. Hal ini didukung dgn dikuasainya Konstantinopel. Pedagang Eropa pun mulai mencari jalan lain untuk menerima rempah-rempah dengan-cara eksklusif. Baca pula sejarah Konstantinopel, Peradaban Yunani,dan sejarah Colosseum.

Inilah klarifikasi mengenai Perang Salib & Dampaknya. Semoga berguna.

  13 Candi Di Malang Jawa Timur Beserta Penjelasannya