Sejarah Candi Penataran Blitar (Jawa Timur) Paling Komplet

Sejarah Candi Penataran yaitu salah satu candi bercorak Hindu yg terletak di kawasan Jawa Tmur. Candi ini memiliki berlokasi di Desa Penataran, Kecamaytan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Lokasinya ada di sebelah utara Kota Blitar. Candi Penataran berada di sebelah lereng barat daya Gunung Kelud dgn ketinggian 450 meter. Candi ini merupakan candi terluas & berkategori termegah di daerah Jawa Timur. Candi Penataran ialah candi peninggalan Kerajaan Kediri Jawa Timur. Meski bernama Candi Penataran, bantu-membantu nama asli candi ini yakni Candi Palah. Namun candi ini lebih diketahui orang dgn nama Candi Penataran. Artikel ini akan menjajal menerangkan sejarah permulaan mula Candi Penataran & arsitektur khas dr Candi Hindu ini.

Baca juga:

Sejarah Candi Penataran

Sejarah Candi PenataranCandi Penataran dibangun Raja Kerajaan Kediri  bernama Raja Srengga pada tahun 1194 M. Raja Srengga mempunyai gelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa. Beliau berkuasa d Kerajaan Kediri pada tahun 1190 – 1200 M. Pada awal pembangunannya, sejarah Candi Penataran difungsikan selaku fasilitas upacara pemujaan Hindu. Tujuan dr upacara ini salah satunya ialah untuk mencegah ancaman dr Gunung Kelud yg ketika itu sering meletus. Di tahun 1286, Candi Naga dibangun di dlm komplek Candi Penataran. Di Candi Naga ini, Anda bisa melihat relief 9 orang yg menyangga naga. Naga sendiri merupakan lambang candrasengkala atau tahun 1208 Saka. Saat Pemerintahan Jayanegara, candi Penataran kembali menerima perhatian. Pemimpin berikutnya, yakni Tribuanatunggadewi dan Hayam Wuruk pula memberikan perhatian terhadap candi ini hingga menjadi candi negara resmi berstatus dharma lepas. (Baca Juga : Sejarah Bakso)

Di dlm Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca (1365), dijelaskan bahwa Raja Hayam Wueuk, yg dikala itu memerintah Kerajaan Majapahit di tahun 1350 hingga 1389 M, mengunjungi Candi Penataran dlm lawatannya di daerah Jawa Timur. Raja Hayam Wuruk berkunjung ke candi ini dgn tujuan untuk memuja Hyang Acalapat, yg merupakan perwujudan Dewa Siwa sebagai Girindra atau Raja Penguasa Gunung. Di dlm sumber lain, yakni suatu kronik dr era XV, disebutkan bahwa Candi Penataran merupakan tempat yg dipakai sebagai fasilitas berguru agama & tempat ziarah yg ramai pengunjungnya. Kronik ini mengisahkan perjalanan seorang darah biru Kerajaan Sunda ke Candi Penataran yg di dlm kronik itu disebut selaku Rabut Palah. (Baca Juga :  Sejarah Alat Musik Angklung)

Penemuan Kembali Candi Penataran

Penemuan kembali situs sejarah Candi Penataran ini terjadi di tahun 1815. Hal ini dikenali dr catatan seorang penjajah Inggris berjulukan Sir Thomas Stamford Raffles. Raffles merupakan Gubernur Jendral Pemerintah Kolonial Inggris pada ketika itu. Meski begitu, sampai dgn tahun 1850 tak begitu banyak diketahui orang & condong diabaikan. Di tahun 1995, Candi Penataran sempat diajukan pemerintah selaku kandidat situs warisan dunia UNESCO dr Indonesia. Saat ini, Candi Penataran sudah mendapat perhatian dr pemerintah & sudah mengalami proses pemugaran. Candi Penataran merupakan salah satu tujuan rekreasi yg diunggulkan oleh Blitar & Jawa Timur.

Baca juga:

Arsitektur Candi Penataran

Arsitektur Candi PenataranSebagaimana yg disebutkan sebelumnya, Candi Penaratan merupakan candi terluas & termegah yg ada di Jawa Timur. Candi ini mempunyai total luas 12.946 m2. Di dalamnya, terdapat aneka macam bangunan yg terleak dr barat maritim hingga tenggara kompleks candi. Di kepingan belakang candi utama terdapat sungai yg mempunyai hulu di Gunung Kelud. Di depan candi utama ini, pula terdapat beberapa candi perwara & balai pendopo. (Baca Juga :  Sejarah Pembentukan PPKI )

Berbeda dgn arsitektur candi di Jawa Tengah, contoh susunan candi Jawa Timur cenderung linear tak beraturan. Kita mengetahui sebelumnya bahwa candi di Jawa Tengah memilki contoh arsitektur candi utama di tengah & candi candi perwara di sekelilingnya. Pola ini merupakan pola khas candi Jawa Timur dr kerajaan Kediri sampai Kerajaan Majapahit. Kompleks Candi Penataran dengan-cara biasa dikelompokan menjadi tiga kepingan, yakni pecahan halaman depan, tengah & belakang. Berikut adalah penjelasan penggalan arsitektur yg berada di Candi Penataran.

Baca Juga :

1. Halaman Depan

Halaman Depan candi panataranDi bagian halaman depan, Anda mampu menyaksikan dua buah arca berjulukan Arca Dwarapala. Selain itu terdapat sisa pintu gerbang, Pendopo teras, bale agung & Candi Angka Tahun. Berikut penjelasan arsitektur di tempat halaman depan.

  • Pintu Gerbang Utama

Pintu gerbang utama terletak di halaman depan di sebelah barat bahari. Di sekitarnya Anda pula bisa menyaksikan sisa pintu gerbang kompleks candi yg terbuat dr batu bata, Sisa pintu gerbang ini berlokasi di sebelah timur arca Dwarapala. (Baca Juga : Sejarah Benua Atlantis )

  • Arca Dwarapala

Kedua arca ini merupakan arca yg mengapit pintu gerbang sehingga dikenal pula sebagai penjaga pintu. Masyarakat setempat menyebut Arca Dwarapala ini selaku Reco Pentung. Disini Anda mampu melihat pahatan angka yg bertuliskan 1242 Saka atau 1320 Masehi. (Baca Juga :  Sejarah Benua Antartika )

  • Bale Agung

Selanjutnya, Anda bisa melihat Bale Agung di daerah halaman depan Candi Penataran. Bale Agung ini berlokasimenjorok ke depan di sisi barat maritim halaman depan. Keseluruhan Bale Agung dibuat dr batu dgn dinding yg polos & dua tangga di sebelah tenggara. Bangunan ini dipakai selaku fasilitas musyawarah bagi pendeta. Banguan ini memiliki luas 37 m x 18,84 m x 1,44 m. (Baca Juga : Sejarah Freeport )

  • Pendopo Teras

Setelah Bale Agung, Anda mampu melihat Pendopo teras yg terletak di sebelah tenggara Bale Agung. Bangunan ini berbentuk persegi panjang dgn luas 29,05 m x 9,22 m x 1,5 m. Tempat ini dibilang mempunyai fungsi selaku tempat meletakan sesajen dlm upacara keagamaan. Pendopo ini pula biasa dijadikan tempat istirahat raja maupun aristokrat kerajaan yang lain. Seperti Bale Agung, Pendopo Teras pula dililit teras ular dimana kepalanya menyembul diantara pilar bangunan. Anda pula bisa melihat beberapa relief di tembok penopo teras ini. Relief-relief ini bercerita wacana kisah Bubhuksah & Gagang Aking, Sri Tanjung & Sang Setyawan. (Baca Juga : Sejarah Kerajaan Islam Di Indonesia )

  • Candi Angka Tahun

Dari pendopo teras, sekarang kita menuju Candi Angka Tahum. Candi ini memiliki nama lain Candi Brawijaya & Candi Ganesha. Candi ini bisa disebut sebagai salah satu bangunan paling terkenal di tempat Candi Penataran. Di candi ini tertulis angka tahun 1291 Saka atau 1369 Masehi. Candi Angka Tahun mempunyai pintu masuk di sebelah barat bahari. Di dlm candi Angka Tahun, Anda bisa menyaksikan arca Ganesha yg dibentuk dr batu. Arca Ganesha ini dibuat sedang duduk di padmasana. Di candi ini pula tampakrelief Surya Majapahit yg terletak di atas kerikil epilog cungkup candi.

Baca juga:

2. Halaman Tengah

halaman tengah Candi PenataranBagian kedua dr kompleks Candi Penataran yaitu halaman tengah. Disini, Anda bisa menemui dua arca Dwarapala,6 sisa bangunan, Candi Naga & pondasi bata di sebelah timur halaman tengah. Berikut yakni penjelasan bangunan & arsitektur di cuilan halaman tengah.

  • Arca Dwarapala

Seperti halaman depan, di halaman tengah Anda pula bisa melihat dua buah Arca Dwarapala tetapi dgn ukuran yg lebih kecil. Di arca ini, terlihat pahatan tahun yg tertulis 1214 Saka atau 1319 M. Arca di halaman tengah ini memiliki usia setahun lebih tua dr arca di penggalan halaman depan. (Baca Juga :  Sejarah Kerajaan Mataram Kuno)

  • Sisa bangunan dr batu & bata

Di potongan halaman tengah, Anda pula mampu melihat sisa bangunan berjumlah 6 buah yg yang dibuat dr watu & bata. Sisa bangunan ini antara lain candi tanpa penutup atas, batur & sisa pondasi dr bata. (Baca Juga :  Sejarah Kerajaan Samudera Pasai )

  • Candi Naga

Dinamakan Candi Naga alasannya adalah arsitektur badan candi ini dililit oleh naga di sekelilingnya. Disini pula terlihat penyangga berbentuk tokoh tokoh yg berkostum raja yg terletak di sudut bangunan, tengah dinding & sebelah kiri & kanan pintu masuk. Relief yg ada di Candi Naga ini merupakan jenis relief produksi motif medalion. Candi Naga ini memiliki luas 6,57 m x 4,83 m x 4,7 m. (Baca Juga :  Sejarah Kerajaan Tarumanegara )

  • Pondasi Bata

Bagian selanjutnya di halaman tengah yakni pondasi bata. Pondasi bata ini terletak di sisi timur candi dgn arah menghadap barat daya. Sisa bangunan berupa pondasi bata ini mempunyai luasan masing masing 10 m x 20 m.

Baca juga:

3. Halaman Belakang

halaman belakang Candi PenataranBagian ketiga dr kompleks Candi Penataran yaitu belahan halaman belakang. Bagian ini berlokasi di dataran yg lebih tinggi dibandingkan halaman depan & halaman tengah. Disini, Anda mampu menyaksikan 9 buah bekas banguan dgn posisi tak beraturan, prasasti Palah yg berupa linggapala & sisa bangunan yang lain yg memilki relief yg menceritakan candi dgn tinggi 1 meter. Di halaman belakang ini pula Anda mampu menyaksikan candi utama dr kompleks Candi Penataran. Sebelum memasuki daerah halaman belakang, Anda akan melewati pintu gerbang paduraksa yg dijaga oleh dua arca dwarapala. Berikut adalah klarifikasi arsitektur candi di penggalan halaman belakang. (Baca Juga : Sejarah Kerajaan Sriwijaya)

  • Candi utama

Di potongan ini, Anda bisa melihat tiga buah teras yg memiliki tinggi masing masing 7,19 meter. Di kawasan candi utama, terdapat arca mahakala di sisi tangga. Disini mampu dilihat pahatan angka tahun yg menerangkan tahun 1269 Saka atau 1347 masehi. D belahan teras pertama, Anda bisa melihat relief dongeng Ramayana yg tergambar di sekitardinding candi utama. Untuk membaca relief ini, Anda harus mengikut arah prasawijaya yg dimulai dr sisi barat lain. Selanjutnya di teras dua terdapat relief berupa kisah Krçnayana. Berbeda dgn relief ramayana, relief ini dibaca dgn cara pradaksina yakni dibaca searah jarum jam. Terakhir, di teras ketiga Anda bisa menyaksikan relief dgn gambar naga & singa bersayap. Teras ketiga ini mempunyai bentuk bujur sangkar. (Baca Juga : Sejarah Kerajaan Demak)

Di sebelah barat daya halaman candi utama ini, Anda mampu melihat dua buah sisa bangunan yg merupakan candi kecil yg terbuat dr kerikil. Candi jenis ini disebut dgn klein heligdom atau bathara kecil. Selain itu terhadap sisa bangunan berbentuk pondasi bata. Kedua sisa bangunan ini menghadap ke sisi barat daya candi. Anda pula bisa menyaksikan lingga yg terbuat dr watu dgn nama Prasasti Palah yg terletak berderet dgn dua sisa bangunan. Disini pula terdapat kolam yg tertulis tahun angkat 1337 Saka atau 1415 M. Kolam ini terletak di belakang candi utama di sisi tenggara erat sungai. (Baca Juga : Sejarah Kerajaan Singasari )

  • Prasasti Palah

Bagian lain di halaman belakang yaitu Prasasti Palah. Prasasti ini dibentuk oleh Raja Srengga di tahun 1119 Saka atau 1197 Masehi. Bangunan ini mempunyai fungsi selaku sarana penyembahan Bathara Palah sebagaimana tertulis di Prasasti Palah. Di dlm prasasti ini disebutkan bahwa Sri Maharaja senantiasa saban hari beradadi tempat Bathara Palah.

Baca juga:

Makara itulah sejarah candi penataran yg sangat terkenal di kawasan jawa timur. Candi ini pula menjadi salah satu candi pujian indonesia & sering dikunjungi oleh wisatawan setempat maupun pelancong mancanegara. Semoga memperbesar pengetahuan anda & memperbesar kecintaan anda terhadap candi di indonesia.

  Sejarah Majelis Permusyawaratan Rakyat (Majelis Permusyawaratan Rakyat)