Sejarah Kerajaan Samudera Pasai – Latar Belakang, Masa Kejayaan Dan Keruntuhannya

Kerajaan Samudera Pasai yaitu salah satu kerjaan Islam pertama di Indonesia. Tidak banyak informasi yg mampu ditemukan perihal kerajaan ini. Satu-satunya yg diperoleh oleh para arkeolog berdasarkat literature Hikayat Raja-Raja Pasai & ini dikaitkan dgn beberapa makam raja serta penemuan koin berbahan emas & perak dgn tertera nama rajanya

Kerajaan Samudera Pasai diketahui pula dgn nama Kerajaan Samudera Darussalam atau Kesultanan Pasai. Kerajaan ini terletak di pesisir utara pulau Sumatera atau persisnya di Kota Lhokseumawe & Aceh Utara. Provinsi Aceh.

Awal Berdiri

Kerajaan Samudera Pasai diresmikan oleh Nazimuddin Al Kamil pada era ke-13. Nazimuddin Al Kamil ialah seorang laksamana laut dr Mesir. Beliau ditugaskan pada tahun 1238 M untuk merebut pelabuhan kambayat di Gujarat yg tujuannya untuk  dijadikan tempat penjualan barang-barang jual beli dr timur. Nazimuddin al-Kamil pula mendirikan satu kerajaan di Pulau Sumatera potongan utara. Tujuan utamanya adalah untuk dapat menguasai hasil perdagangan rempah-rempah & lada.

Beliau mengangkat Marah Silu selaku Raja Pasai pertama. Setelah naik tahta Marah Silu berubah nama & bergelar Sultan Malik As-Saleh. Masa selesai pemerintahan Sultan Malik As-Saleh hingga ia wafat pada tahun 696 Hijriah atau 1297 Masehi.

Berdasarkan kisah-dongeng kunjungan negara lain. Ada perbedaan pendapat mengenai kerajaan ini. Hal ini disebabkan lantaran ada yg memisahkan antara nama Pasai & Samudera. Tapi catatan Tiongkok tak memisahkan nama kerajaan ini & meyakini ini adalah satu kerajaan. Sedangkan Marco Polo dlm catatan perjalanannya menulis daftar kerajaan yg ada di pantai timur Pulau Sumatera waktu itu, dr selatan ke utara terdapat nama Ferlec (Perlak), Basma & Samara (Samudera).

Selama masa pemerintahan Sultan Malik As-Saleh. Sultan menikah dgn putri dr Kerajaan Perlak yaitu Gangang Sari. Dari akad nikah tersebut lahirlah Sultan Malik Az-Zahir I. Pada Masa Pemerintahan Sultan Malik Az-Zahir ini Kerajaan mengalami masa keemasan.

Sultan Malik Az-Zahir I memperkenalkan pertama kali penggunaan emas di lingkungan kerajaan. Hal inilah yg menjadikan Kerajaan Samudera Pasai menjadi pusat jual beli terbesar di Sumatera pada dikala itu. Kerajaan pula menjadi terkenal sebagai tempat penyebaran agama Islam.

  Pertempuran Surabaya (10 November): Latar Belakang – Kronologi dan Dampak

Setelah masa pemerintahan Sultan Malik Az-Zahir I digantikan oleh anaknya Sultan Ahmad I. Namun tak berjalan usang lantaran suatu hal maka digantikan oleh anak dr Sultan Ahmad I yaitu Sultan Malik Az-Zahir II. Pada masa pemerintahan Sultan Malik Az-Zahir II, Kerajaan Samudera Pasai di kunjungi oleh musafir Maroko terkenal dunia yakni Ibn Batuthah. Ibn Batuthah menulis dlm kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) sekembalinya ke jazirah arab menceritakan bahwa salah satu Raja di tempat Samatrah (Sumatera) menyambutnya dgn ramah. Beliau pula mengungkapkan bahwa pengikutnya bermazhab Syafii.

Sayangnya pada masa pemerintahan Sultan Malik Az-Zahir II pada tahun 1345. Kerajaan Samudera Pasai diserang oleh Kerajaan Majapahit lalu serangan kedua pada tahun 1350 sehingga membuat keluarga Kerajaan  harus mengungsi.

Masa Kejayaan

Masa kebangkitan kembali kerajaan Samudera Pasai ialah dibawah masa pemerintahan Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir. Tepatnya pada tahun 1383 hingga tahun 1405. Menurut catatan dr negeri Cina dlm bentuk kronik cina Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir diketahui dlm catatan tersebut dgn nama cina Tsai-nu-li-a-pi-ting-ki. Namun saya masa pemerintahan Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir mesti rampung ditandai dgn tewasnya beliau di tangan Raja Nakur dlm suatu peperangan. Sejak itu Kekuasaan Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Janda Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir yakni Sultanah Nahrasiyah. Raja Perempuan pertama Kerajaan Samudera Pasai.

Dibawah tampuk kepemimpinan Sultanah Nahrasiyah, Kerajaan Samudera Pasai mengalami masa kejayaan. Pada masa pemerintahannya pernah didatangi seorang Laksamana Laut Cheng Ho. Armada Cheng Ho berkunjung berkali-kali ke Kerajaan Samudera Pasai antaranya tahun 1405, 1408 & 1412.

Cheng ho dlm laporannya yg ditulis oleh pembantunya seperti Ma Huan & Fei Xin. Dalam catatannya menuliskan bahwa batas wilayah Kerajaan Samudera Pasai yakni sebelah selatan & timur terdapat pegunungan tinggi. Sebelah timur memiliki batas dgn kerajaan Aru. Utara dgn maritim & dua kerajaan disebelah barat yaitu Kerajaan nakur & Kerajaan Lide. Terus kearah barat ada kerajaan Lamuri yg kalau kesana perjalannya menempuh jarak 3 hari & 3 malam dr pasai.

  Sejarah Perjanjian Kalijati Singkat Dan Lengkap

Kemajuan Kerajaan Pasai

  1. Perdagangan

Pada dikala itu Bandar-bandar di Kerajaan Samudera Pasai menjadi pusat jual beli Internasional & merupakan pintu masuk ke Nusantara. Hubungan baik dgn Kerajaan Malaka yg ketika itu ramai selaku sentra perdagangan dunia menciptakan Kerajaan Samudera Pasai selaku pelabuhan yg maju.

  1. Pelayaran

Berada bersahabat dgn pesisir pantai. Kerajaan Samudera Pasai menjadi kerajaan maritime yg besar lengan berkuasa. Pelayaran keluar masuk di Kerajaan Samudera Pasai menjadi ramai. Hal ini ditunjang pula dgn mayoritas masyarakatkerajaan berprofesi selaku nelayan.

  1. Perekonomian

Di bidang ekonomi Kerajaan Samudera Pasai menerima perkembangan yg pesat. Koin emas sebagai alat pertukaran. Ditambah pelayaran & jual beli yg pesat membuat kerajaan ini terkenal kaya & makmur. Saat itu kerajaan menjadi penyedia lada yg populer untuk dunia. Rakyat kerajaan menanam Lada & memanennya setiap 2 kali setahun. Masyarakat pula mempunyai sapi perah untuk menghasilkan susu yg dijadikan keju untuk jual beli ke negara eropa. Hal itulah menjadikan salah satu kerajaan yg terletak di Selat Melaka menjadi makmur.

  1. Hubungan Internasional

Kerajaan Samudera Pasai mempunyai hubungan baik dgn beberapa kerajaan disekitarnya. Seperti Kerajaan Malaka dimana sering terjadi ijab kabul antar kedua sultan. Kerajaan pula telah menjalin relasi baik dgn Cina dgn dikirimnya adik sultan kesana untuk menuntut ilmu. Namun korelasi tak baik pula terjalin dgn Raja Nakur yg mengakibatkan Kerajaan Nakur menyerang Kerajaan Samudera Pasai yg mengakibatkan Raja Pasai tewas.

Masa Keruntuhan

Runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai ini diakibatkan beberapa efek internal & eksternal. Internal kerajaan sebelum masa keruntuhan sering terlibat perselisihan antar keluarga kerajaan. Perebutan kekuasaan & jabatan kerap terjadi. Perang Saudara & pemberontakan tak bisa disingkirkan. Bahkan Raja ketika itu meminta bantuan pada Raja Melaka untuk meredam pemberontakan. Namun tak urung terjadi lantaran pada tahun 1511 Kerajaan Melaka jatuh ketangan Portugal. Sepuluh tahun kemudia tepatnya 1521 Portugal menyerang Kerajaan Samudera Pasai & runtuhlah kerajaan itu. Tetapi bibit kerajaan masih ada sehingga tahun 1524 Kerajaan Samudera Pasai menjadi potongan dr Kesultanan Aceh.

[accordion]

[toggle title=”Artikel Terkait”]

[/toggle]

[toggle title=”Artikel Lainnya”]

[one_third]

[/one_third]

[one_third]

[/one_third]

[one_third_last]

[/one_third_last]

[/toggle]

[/accordion]