Sejarah Bendera Merah Putih – Asal Mula Dan Maknanya

Bendera merah putih merupakan dua potong kain yg dijahit menjadi satu. Bendera ini kemudian menjadi lambang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan diresmikannya merah putih selaku bendera Negara Indonesia, maka benda ini menjadi sakral.

Negara menciptakan hukum khusus perihal sistem perlakuan bendera merah putih. Hal ini bermaksud supaya bendera merah putih tersadar kehormatannya. Adapun peraturan yg dibentuk negara dituangkan dlm beberapa bentuk perundang-seruan. Antara lain Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 35, UU Nomor 24 Tahun 2009, & Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958.

Asal Mula

Sebelum keberadaan & cara pembuatannya dilindungi oleh undang-undang negara, sejarah bendera merah putih ini dipilih menjadi lambang keampuhan Indonesia alasannya merupakan pecahan dr kejayaan nusantara di masa kemudian. Seperti yg kita ketahui, negara Indonesia terdiri atas penduduk majemuk. Keberagaman tersebut ternyata malah menjadi pemersatu & sumber kekayaan bangsa Indonesia.

Indonesia di zaman pra imperialisme & kolonialisme ialah kesatuan pulau-pulau yg diperintah oleh banyak kerajaan. Beberapa diantaranya menjadi kerajaan besar yg kuat & disegani di dunia internasional. Para pendahulu kita bermaksud mengambil salah satu elemen dr kebudayaan yg sudah terbukti menjayakan nama nusantara di kancah mancanegara.

Adat & kebudayaan yg sungguh kaya dimiliki Indonesia semenjak zaman kerajaan. Termasuk pula beberapa simbol kerajaan besar yg kemudian menyebar & dijadikan lambang pusaka oleh beberapa kerajaan kecil & keturunannya. Berikut adalah asal mula penggunaan bendera merah putih di bumi Indonesia.

  • Budaya Austronesia

Ada beberapa pendapat yg berkembang seputar asal mula penggunaan bendera merah putih selaku lambang negara kita. Salah satunya yakni asal mula warna merah putih yg dimuliakan dlm budaya ras Austronesia.

Sumbernya adalah mitologi ras Austronesia yg menganggap langit berwrna putih selaku ibu & tanah tempat kita berpijak sebagai bapak. Kedua benda ini diakui sebagai pasangan yg tak mampu terpisahkan. Tanpa langit, hujan tak akan turun menyuburkan flora & member kehidupan pada makhluk hidup lain. Namun bila tak ada tanah, maka makhluk hidup tak memiliki tempat tinggal & beraktivitas. Sehingga hilang pulalah seluruh sejarah yg ada di bumi.

Mitologi ras Austronesia ini meningkat di sepanjang wilayah persebaran ras tersebut. Misalkan saja Tahiti, Kepulauan Madagaskar di Afrika & tergolong pula negara Indonesia.

  • Kerajaan di Jawa

Pendapat yg kedua mengemukakan bahwa warna bendera merah putih yg digunakan Indonesia sebagai lambang negara mengikuti lambang yg dipakai beberapa kerajaan di Jawa Timur. Kerajaan-kerajaan di wilayah tersebut merupakan kerajaan besar yg disegani dunia luar. Selain itu, kerajaan di Jawa Timur banyak yg menurunkan raja-raja pendiri kerajaan di daerah lain maupun pemimpin negara Indonesia pasca kemerdekaan.

Kerajaan di Jawa Timur banyak yg menyumbangkan kekayaan budaya bagi kepentingan nasional. Keturunan-keturunannya banyak yg pula menjadi hero bagi negara kita di masa penjajahan oleh bangsa aneh. Misalkan saja Pangeran Diponegoro.

Diketahui dr kitab Pararaton bahwa Jayakatwang melawan kekuasan kerajaan Singosari yg pada waktu itu dipimpin oleh Raja Kertanegara selaku raja pamungkas di Singosari. Tahun yg tertulis dikala kejadian tersebut setara dgn 1222-1292 Masehi. Penyerangan Jayakatwang dr Kerajaan Gelang-gelang ini membawa panji berwarna merah putih tatkala beraksi melakukan penyerangan.

Jawa masa itu sudah cukup maju. Pewarnaan panji kerajaan berwarna merah putih sungguh masuk logika. Orang-orang pada zaman dahulu memanfaatkan buah kapuk randu & kapas katun sebagai sumber kain warna putih. Sementara warna merah didapat dr kain putih yg diberi pewarna alam. Pewarna alami ini didapatkan dr buah manggis, buah belimbing wuluh & daun jati.

Setelah dipakai pada penghancuran kerajaan Singasari, kerajaan Kediri pula memakai warna tersebut untuk lambang kerajaan. Disusul oleh kerajaan Majapahit yg panjinya melebar hingga wilayah Kampuchea (Kamboja). Kebenaran ini bersumber dr kitab Negarakertagama yg dikarang oleh Mpu Prapanca selaku penghormatan pada Raja Hayam Wuruk & Patihnya, Gadjah Mada yg telah membuat sejarah Kerajaan Majapahit berada di masa kejayaan (1380-1389 Masehi).

Dalam kitab tersebut, Mpu Prapanca menyebutkan warna merah putih merupakan warna yg dimuliakan oleh kerajaan Majapahit. Hal ini terbukti dr penggunaan dwi warna tersebut selaku lambang pada kereta keluarga raja Majapahit maupun kerajaan-kerajaan kecil yg tunduk pada Majapahit.

Merah & putih pula sudah merasuk dlm kebudayaan penduduk Jawa sejak dahulu. Buktinya mampu anda lihat pada pembuatan jenang (bubur) merah putih yg senantiasa hadir ketika upacara etika & syukuran orang Jawa.

Selain dipakai pada sejarah di atas, bendera merah putih peninggalan Kyai Ageng Tarub hingga sekarang masih disimpan rapi di Keraton Surakarta. Kyai Ageng Tarub adalah keturunan Raden Wijaya yg kemudian menurunkan beberapa putra sebagai raja di tanah Jawa.

Pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645), dia pula menggunakan panji berwarna merah putih selaku pertolongan & lambang kekuatan bala tentaranya dikala menyerang negara Pati. Kejadian ini bersumber dr Babad Tanah Jawa jilid II.

  • Kerajaan Minangkabau

Selanjutnya ada usulan yg menyepakati bendera merah putih terinspirasi dr bendera Kerajaan Minangkabau. Pendapat ini bersumber dr kitab Tembo Alam yg menyebutkan penggunaan bendera merah-putih-hitam dipakai semasa pemerintahan Adityawarman pada masa ke-14.

Warna merah merupakan perlambangan serdadu kerajaan yg pemberani. Bagian putih adalah representasi dr para ulama & pemuka agama yg suci. Sedangkan hitam yaitu warna adab Minangkabau.

  • Tanah Batak

Selain dr Minangkabau & tanah Jawa, ada pula sumber yg menyebutkan bendera merah putih dipakai oleh Sisingamangaraja dlm melawan kolonialisme belanda. Pusaka Sisingamangaraja dr keturunan pertama hingga ke-12 semuanya berupa pusaka piso gaja dompak. Panji merah putih akibatnya digunakan Sisingamangaraja XII dgn menyertakan lambang piso gaja dompak yg dirupakan sebagai pedang kembar.

  • Kerajaan Aceh

Salah satu wilayah kerajaan yg sangat sulit ditembus oleh Belanda adalah Kerajaan Aceh. Kerajaan ini memiliki tingkat kesatuan yg sangat kuat. Sampai-hingga Belanda mesti mengantarSnouck Hurgronje untuk menyusup ke dlm wilayah Aceh & mempelajari kelemahan mereka dr dalam.

Dari tanah Aceh jugalah Indonesia menerima sumbangan berbentukemas yg dipasang di puncak Monumen Nasional. Banyak pahlawan yg kemudian terlahir dr tanah ini, mirip Cut Nyak Dien yg merupakan satria nasional wanita. Nah, para jagoan ini memakai bendera warna merah putih yg ditambahi lambang matahari, pedang, bulan sabit & ayat suci Al Qur’an selaku lambang kebanggan.

  • Kerajaan Bone

Di kerajaan Bone, bendera merah putih disebut woromporang. Bendera ini sungguh diistimewakan sebab menjadi lambang kekuatan & kekuasaan kerajaan Bone di wilayah Sulawesi Selatan.

Sehingga sehabis mengenang kembali betapa istimewanya warna merah putih yg sudah mendarah daging di dlm sejarah Indonesia semenjak sejarah Kerajaan Singasari sejarah Kerajaan Majapahit, & kerajaan lain di luar Jawa, para pendahulu kita memutuskan untuk mengambil dwi warna tersebut selaku lambang bendera negara.

Namun dengan-cara biasa , masyarakat awam mengartikan warna merah selaku lambang keberanian & putih kesucian. Pendapat ini tak salah, namun untuk lebih detailnya ternyata kedua warna di atas memiliki sejarah asal mula yg cukup panjang.

Bendera Pusaka Merah Putih

Saat ini, bendera pusaka merah putih yg dikibarkan pada upacara proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 sudah tak memungkinkan berkibar. Umurnya yg makin renta mengakibatkan bendera pusaka tersebut mengalami kerobekan, pemudaran warna & mempunyai beberapa noda yg mengotori keaslian warnanya.

Dahulu pengibaran resminya dikerjakan di kediaman Ir. Soekarno diiringi lagu Indonesia Raya ciptaan dr Wage Rudolf Supratman. Bendera yg dikibarkan di istana negara maupun saat perayaan HUT RI di pusat yakni bendera duplikat. Bendera ini dibuat dgn perbandingan panjang lebar 2 : 3. Kabarnya, dahulu bendera pusaka ini dibuat dr kain katun Jepang milik Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno.

Pada masa permulaan kemerdekaan, kain merupakan barang mahal. Karenanya ibu Fatmawati mengambil kain mukenanya sebagai materi kain warna putih. Sedangkan warna merah berasal dr pakaian yg dimiliki beliau. Saat ini bendera pusaka asli disimpan di Monas & menjadi belahan dr sejarah pendirian tugu monas.

[accordion]

[toggle title=”Artikel Terkait”]

[/toggle]

[toggle title=”Artikel Lainnya”]

[one_third]

[/one_third]

[one_third]

[/one_third]

[one_third_last]

[/one_third_last]

[/toggle]

[/accordion]

  Sejarah Museum Linggarjati Cirebon Terlengkap