Sejarah Candi Mendut – Pembangunan, Relief, Dan Arca (#Lengkap)

Sejarah candi mendut merupakan topik yg pula menawan untuk dibahas. Candi Mendut yaitu salah satu candi bercorak Budha yg cukup populer di Indonesia. Candi Mendut berada di Jawa Tengah, tepatnya di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Letaknya sekitar 38 km dr Kota Yogyakarta. Candi ini pula tak cukup jauh dr candi terkenal yang lain, Candi Borobudur. Dilihat dr sejarah candi mendut, candi Borobudur mempunyai kaitan yg cukup dekat dgn Candi Borobudur & Candi Pawon. Bila Anda melihat dr peta, letak ketiga candi Budha ini membentuk garis lurus dr arah utara ke selatan. Artikel ini akan menunjukkan citra lazim perihal sejarah candi mendut beserta dongeng dibalik arsitektur yg terkandung di dalamnya.

Baca juga:

Sejarah Candi Mendut

Sebagaimana yg disebutkan sebelumnya, Candi Mendut merupakan candi bercorak Budha yg cukup terkenal baik dlm skala nasional atau pun mancanegara. Kata mendut sendiri berasal dr kata Venu, Vana, Mandira yg artinya candi yg berada di tengah hutan bambu. Sejarah awal pembangunan candi mendut masih memiliki beberapa versi & belum dapat ditentukan kebenarannya.

Sejarawan terkenal bernama J.G. de Casparis memaparkan bahwa candi mendut dibangun pada masa kerajaan dinasti Syailendra di tahun 824 M. Hal ini menurut isi dr Prasati Karangtengah per tahun 824 M. Di dlm prasasti tersebut disebutkan bahwa Raja Indra membangun suatu bangunan suci & menamainya Wenuwana. Wenuwana atau hutan bambu ini diartikan oleh de Casparis selaku Candi Mendut. Dengan menggunakan perkiraan, maka sejarah candi mendut sudah dimulai sebelum candi borobudur. Candi mendut memiliki umur yg lebih bau tanah dibandingkan Candi Borobudur, salah satu candi terbesar & tersohor di dunia yg sempat masuk ke 7 Keajaiban Dunia.

Baca Juga :

Penemuan Kembali Candi Mendut

Penemuan kembali candi mendut terjadi di tahun 1836. Pada dikala itu, sukses didapatkan seluruh cuilan candi mendut kecuali belahan atap dr candi. Pemerintah Hindia Belanda pada dikala itu melakukan pemugaran semenjak tahun 1897 sampai 1904. Hasil dr upaya ini cukup baik dgn berhasil mengembalikan penggalan kaki & badan candi melalui rekonstruksi. Meski begitu, terdapat beberapa serpihan candi yg masih belum mampu direkonstruksi kembali. Empat tahun berselang, Van Erp menjadi pemimpin untuk kegiatan rekonstruksi Candi Mendut tahap dua. Tim ini melaksanakan acara pengembalian bentuk atap candi, pemasangan stupa stupa & perbaikan pada beberapa puncak atap candi. Tujuan rekonstruksi ini cukup baik hanya saja sempat terkendala dana di tengah prosesnya. Kegiatan rekonstruksi ini baru dimulai kembali di tahun 1925. Berkat upaya rekonstruksi ini, kita kini mampu menikmati keunikan candi mendut sambil mempelajari sejarah candi mendut & pesan dibalik setiap arsitekturnya. (Baca Juga : Sejarah Olahraga Renang )

Arsitektur Candi Mendut

Secara lazim, candi mendut memiliki skema dgn bentuk persegi. Candi mendut memilki tinggi bangunan keseluruhan 26.4 m. Bagian tubuh candi berada di atas batu dgn tinggi 2 m. Di permukaan batu tersebut memilki selasar yg lebar. Di dinding candi mendut, terdapat kurang lebih 31 panel yg menampilkan beberapa relief kisah, sulur suluran serta pahatan bunga yg mengambarkan corak dr candi mendut. Bila Anda berkunjung ke candi ini, Anda akan menyaksikan beberapa jalan masuk untuk mencampakkan air dr selasar di sepanjang dinding luar langkan. Bagian susukan ini disebut dgn jaladwara. Jaladwara ini menjadi ciri khas pada candi candi yg berada di daerah Jawa Tengah. Jenis jaladwara ini mampu Anda peroleh pada candi candi terkenal di Jawa Tengah & Yogjakarta seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Situs Ratu Baka & Candi Banyuniba. Meski begitu, bentuk jaladwara tidaklah sama & memilki ciri sendiri sesuai dgn ciri khas candi tersebut. (Baca Juga : Sejarah Burung Garuda)

Bagian tangga candi terletak di sisi barat candi yg pula berada di depan pintu masuk ke dlm badan candi. Di pintu masuk candi ini, Anda bisa menyaksikan bilik penampil yg menjorok keluar. Bilik penampil ini mempunyai tinggi yg serupa dgn atap candi sehingga terlihat menyatu dgn tubuh candi. Pintu masuk badan candi ini tak mempunyai garupa ataupun bingkai pintu sebagaimana candi yang lain. Bilik ini mempunyai bentuk berapa lorong dgn langit berongga rongga memanjang dgn penampang segi tiga.

Baca juga:

Relief Candi Mendut

Sebagaimana candi lainnya, candi mendut pula mempunyai relief dgn corak yg khas. Berikut merupakan beberapa relief yg berada di candi mendut:

  • Relief Kuwera & Hariti

Relief Kuwera & HaritiRelief kuwera atau Ayataka yaitu relief yg terukir di bagian dinding utara di bilik penampil. Kuwera sendiri ialah raksasa pemakan manusia yg dikisahkan melakukan pertobatan sesudah berjumpa dgn Budha. Kuwera ini mempunyai istri berjulukan Hariti. Hariti sendiri mempunyai kisah hidup yg sama dgn Kuwera. Ia ialah raksasa pemakan insan yg pula akhirnya bertobat sesudah bertemu Budha. Hariti lalu menjadi seorang pelindung bagi anak anaknya dgn Kuwera. (Baca Juga : Sejarah Olahraga Lari)

Selain di candi mendut, relief Kuwera & Hariti ini pula banyak terdapat pada candi lain seperti Candi Sewu, Candi Kalsan & Candi Banyuniba. Di dlm relief yg terukir di candi mendut, tergambang kuwera sedang duduk di atas dingklik. Di sekelilingnya anak anak kuwera terlihat sedang bermain. Di bawah tempat duduk Kuwera, terdapat pundi pundi uang. Gambar ini menjelaskan Kuwera sebagai tuhan kekayaan. Sedangkan di relief Hariti, Anda mampu melihat gambaran yg serupa. Hariti terlihat sedang duduk di kursi dgn memangku anaknya. Terdapat pula beberapa anak Hariti & Kuwera yg pula sedang bermain. (Baca Juga : Sejarah Alat Musik Angklung)

  • Relief Bodhisattva Ayalokitesvara

Relief Bodhisattva AyalokitesvaraRelief ini menerangkan kehidupan Budha. Relief ini terletak di dinding selatan Candi Sewu. Di dlm relief ini, Budha digambarkan sedang duduk diatas padmasana atau singgasana dr bunga padma. Budha duduk di bawah pohon kalpataru. Dalam relief ini, Dewi Tara pula tampak sedang duduk di atas padmasana di sisi kiri Budha. Sedangkan pada sisi kanan pula terdapat perempuan yg duduk pula di atas padmasana. Di sisi kiri & kanan atas tergambar gumpalan awan. Di gumpalan awan itu, tergambar laki-laki yg membaca kitab. Sedangkan di siis kiri & kanan relief ini tergambar pilar watu yg bertumpuk. (Baca Juga : Sejarah Gitar)

Di atas pilar tersebut tergambar Gana yg sedang berjongkok & menyangga sesuatu. Di depan Budha duduk, terdapat kolam dgn banyak bunga teratai. Air bak ini direpresentasikan sebagai air mata Budha akhir kesedihan Budha yg sedang mempertimbangkan umatnya yg sengsara di dunia. Di depan kolam ini pula terlihat dua perempuan yg timbul dr sela bak teratai.

  • Relief Bodhisatwa

Relief BodhisatwaRelief ini terletak di sisi dinding timur Candi Mendut. Di dlm relief ini, terlihat Budha dgn sosok mempunyai tangan empat yg berdiri di atas lingga. Di relief ini, Budha menggunakan busana kebesaran raja. Budha digamabrkan memancarkan sinar yang kuasa dr kepalanya. Tangan kiri belakang Budha terlihat memegang kitab sedangnya tangan kanannya memegang tasbih.

Tangan depan Budha menggambarkan sikap yaramudra. Yaramudra ialah perilaku Budha sedang bersila dgn bentuk tangan memberi anugrah. Di sebelah kiri Budha terlihat terdapat bunga teratai yg seolah keluar dr baskom. (Baca Juga : Sejarah Hari Ibu di Indonesia)

  • Relief Dewi Tara

Di sisi utara Candi Mendut, terlihat relief yg menggambarkan Dewi Tara. Di dlm relief ini, terlihat Dewi Tara yg duduk di atas padmasana dgn kedua orang lelaki di sisi kiri & kanannya. Dewi Tara dlm relief ini digambarkan mempunyai delapan tangan. Tangan Dewi Tara memegang beberapa barang mirip tiram, wajra, cakra, tasbih, kapak, tongkat, kitab & cawan. (Baca Juga : Sejarah Benua Asia)

  • Relief Sarwaniwaranawiskhambi

Dalam relief ini, digambarkan Sarwaniwaranawiskhambi yg berdiri di bawah payung. Relief ini terletak di sisi barat depan Candi Mendut. Di dlm relief ini Sarwaniwaranawiskhambi terlihat memakai pakaian kebesaran kerajaan.

Arca Candi Mendut

Salah satu kepingan sejarah candi mendut ialah adanya arca besar yg unik. Bagian arca ini terletak di potongan tubuh candi mendut. Terdapat 3 buah arca Budha besar, yg terdiri dr :

1. Arca Dyani Budha Cakyamuni

Arca ini pula dikenal dgn nama Vairocana. Arca ini terletak di tengah candi dgn menghadap cuilan barat Candi Mendut. Arca ini terlihat dlm posisi duduk dgn kedua kakinya menyiku ke bawah. Kakinya menapak di landasangan yg mempunyai bentuk bunga teratai. Sementara tangan arca dyani budha cakyamuni bersikap dharmacakramudra. Sikap ini mempunyai arti Budha yg sedang memutar roda kehidupan. (Baca Juga : Sejarah Sepak Bola)

2. Arca Budha Avalokitesvara

Arca Budha avalokitesvara atau Lokesvara terleta di sebelah utara dyani budha cakyamuni. Arca ini menghadap ke sisi selatan candi mendut. Dalam arca ini, Budha digambarkan sedang berduduk dgn kaki kirinya dilipat kedalam. Sementara kaki kanannya menjuntai ke arah bawah. Arca Budha avalokitesvara ini mengambil sikap tangan varamudra yg artinya Budha sedang memperlihatkan pengajaran. Arca lokesvara ini dirupakan memakai pakaian kebesaran kerajaan dgn ditambah aksesori di potongan leher, pundak, indera pendengaran. Tak lupa ada mahkota yg menambah keagungan dr arca ini. (Baca Juga : Sejarah Kerajaan Islam Di Indonesia)

3. Arca Bodhisatva Vajrapani

Arca ketiga ini memiliki letak di sebelah kiri archa Budha Sakyamuni. Arca bodhisatva vajrapani digambarkan menghadap ke uata. Dalam arca ini, Budha digambarkan sedang dlm posisi duduk dgn posisi kaki kanan dilipat dgn telapak kaki Budha menjamah paha. Sementara paha kirinya digambarkan menjuntai ke bawah. Sama halnya seperti arca Budha avalokitesvara, arca bodhisatva vajrapani pula digambarkan menggunakan busana kebesaran kerajaan.

Baca Juga :

Dari artikel ini, mampu kita lihat bahwa sejarah candi mendut cukup panjang & memiliki banyak dongeng di dalamnya. Candi mendut memang cukup unik jikalau dibandingkan dgn candi candi Budha lain di Indonesia. Keunikan candi mendut mampu dilihat dr ukuran arca Budha yg terbilang besar untuk ukuran candi Budha di Indonesia, khususnya candi di sekeliling Jawa Tengah. Candi Mendut pula mempunyai banyak relief yg menjelaskan dongeng Jataka. Cerita dlm relief di Candi Mendut banyak yg menerangkan hukum alasannya akibat yg tentunya sungguh berguna untuk dimengerti bareng . Relief ini tersebar di dinding candi mendut. Candi Mendut yakni salah satu candi yg wajib dikunjungi jikalau Anda singgah ke kawasan Jawa Tengah maupun Yogyakarta.

[accordion]

[toggle title=”Artikel Terkait” state=”closed”]

[/toggle]

[toggle title=”Artikel Lainnya”]

[/toggle]

[/accordion]

  Pada 1950 terjadi pemberontakan Andi Azis di Makassar.